Kamis, 2 Oktober 2025

Pertalite Dikembangkan Jadi Pertamax Green 92, Pengamat: Belum Saatnya, Bahan Baku Etanol Tak Cukup

PT Pertamina (Persero) saat ini tengah mengkaji untuk meningkatkan kadar oktan BBM Subsidi RON 90 menjadi RON 92.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Hendra Gunawan
HO
Tren konsumsi Pertamax Green 95 mendapatkan respons positif dari masyarakat dan menunjukkan peningkatan. 

Saat ini sentra perkebunan tebu skala besar baru terdapat di Jawa Timur.

"Ya sementara kan etanolnya kita belum punya (stok belum tercukupi)," papar Arifin di Kantor Kementerian ESDM Jakarta, Jumat (1/9/2023).

"Kalau kita bisa produksi, kan sekarang kebun-kebun tebu di jawa timur mau diupayakan nih," sambungnya.

Arifin mendorong, adanya sentra perkebunan tebu berskala besar lainnya untuk dapat memasok bahan baku bioetanol. Wilayah Papua diharapkan dapat dikembangkan.

Penggunaan bioetanol sebagai bahan campuran BBM digadang-gadang dapat menurunkan impor BBM jenis bensin, menurunkan polutan emisi kendaraan, dan menciptakan potensi lapangan kerja di sektor pertanian dan produksi bioetanol.

Manfaat lain bioetanol juga adalah potensi pengurangan emisi gas rumah kaca hingga termasuk CO2, NOx dan Partikel PM2.5.

Serta meningkatkan bauran energi terbarukan Indonesia yang ditargetkan mencapai 23 persen pada tahun 2025.

Penurunan emisi dapat terjadi karena etanol sebagai gasohol memiliki nilai oktan sebesar (RON) 128, sehingga pencampuran dengan bensin akan meningkatkan kadar oktan dan kualitas pembakaran BBM.

Saat ini negara yang sukses mengembangkan bioetanol adalah Brazil.

"Yang dari Brazil kalau itu bisa kita lihat potensi pengembangannya di Papua. Karena dulu katanya bibit tebu asalnya dari Papua pindah ke Portugis baru ke Brazil. Nah sekarang balikin lagi ke habitatnya," papar Arifin.

"Setelah balik lagi bisa enggak kita optimalkan jadi etanol," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved