Selasa, 30 September 2025

Soal LRT Jabodebek Alami Gangguan, Erick Thohir: Jangan Jadi Bangsa yang Dikit-dikit Ngeluh

LRT Jabodebek merupakan produk dalam negeri yang harus berani untuk dicoba dan digunakan oleh bangsa Indonesia.

Setpres
Menteri BUMN Erick Thohir saat ikut Presiden Jokowi dan jajaran menteri lainnya mencoba LRT Jabodebek pada Senin (28/8/2023). LRT Jabodebek merupakan produk dalam negeri yang harus berani untuk dicoba dan digunakan oleh bangsa Indonesia. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasca diresmikan Presiden Joko Widodo pada 28 Agustus 2023, operasional LRT Jabodebek diwarnai sejumlah gangguan.

Salah satunya yaitu gangguan pada pintu rangkaian kereta.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir turut memberikan tanggapannya. Ia mengungkapkan, butuh waktu agar operasional LRT berjalan dengan lancar.

Baca juga: LRT Jabodebek Alami Gangguan, Jokowi: Shinkansen Bisa Sempurna Butuh Waktu Bertahun-tahun

Terlebih, LRT tersebut juga merupakan produk dalam negeri yang harus berani untuk dicoba dan digunakan oleh bangsa Indonesia.

"Ini kan karya anak bangsa. Kita baru pertama kali punya LRT, ya pasti ada transisi waktu lah," ucap Erick di Gedung DPR-RI Jakarta, Kamis (31/8/2023).

Dalam kesempatan tersebut ia juga mengatakan, hadirnya LRT Jabodebek merupakan salah satu upaya pemerintah dalam menekan penggunaan kendaraan pribadi di jalan raya.

Diketahui, kendaraan pribadi bermotor, merupakan salah satu penyebab buruknya kualitas udara di Ibu Kota.

"Kita jangan jadi bangsa yang dikit-dikit ngeluh. akhirnya apa? ketika polusi udara seperti hari ini (tambah buruk), ngambek. Kemudian mendukung buatan Indonesia memakai kendaraan publik, ngambek (gara-gara LRT gangguan). Jadi solusinya yang mana?" paparnya.

Ia meyakini, seiring berjalannya waktu, operasional LRT akan berjalan lancar.

Erick pun berharap, dengan hadirnya transportasi massal berbasis kereta ini, sebanyak 140 ribu orang bisa beralih menggunakan LRT sebagai transportasi.

Dengan demikian kemacetan bisa terurai, dan polisi udara dapat diminimalisir.

"LRT ini nanti kalau pelan-pelan berjalan baik, 140 ribu loh penumpang (bisa bermigrasi) bisa sampai 400 ribu," papar Erick.

"Artinya apa? jumlah kendaraan yang datang ke Jakarta 992.000 itu bisa berkurang," pungkasnya.

Sebelumnya, PT KAI sebagai operator telah menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat terkait dengan adanya ketidaknyamanan yang dialami penumpang LRT.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan