Senin, 29 September 2025

Agenda Presiden

VIDEO Jokowi Puji Sektor Properti: Tangguh di Tengah Perlambatan Ekonomi Global

Jokowi apresiasi ketangguhan sektor properti, real estat dan konstruksi Indonesia di tengah perlambatan ekonomi global.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) apresiasi ketangguhan sektor properti, real estat dan konstruksi Indonesia di tengah perlambatan ekonomi global.

Selain itu, sektor-sektor tersebut juga dinilai Jokowi makin kompetitif dan memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap perekonomian nasional.

Jokowi mengungkapkannya saat membuka Musyawarah Nasional (Munas) Persatuan Perusahaan Real Estate Indonesia (REI) XVII Tahun 2023 yang digelar di Grand Ballroom Hotel Sheraton Gandaria City, Jakarta, pada Rabu, (9/6/2023).

"Saya senang, di tengah perlambatan ekonomi global, sektor properti, real estat dan konstruksi Indonesia termasuk yang tangguh, tahan banting, dan makin kompetitif."

"Kalau kita lihat kontribusi, kontribusi 2018-2022 setiap tahunnya mencapai Rp2.300-2.800 triliun, sangat besar dan memberikan kontribusi 16 persen dari PDB ekonomi kita, besar sekali," kata Jokowi.

Selain kontribusi dari sisi ekonomi, Jokowi mengatakan, sektor properti, real estat, dan konstruksi juga melibatkan banyak tenaga kerja dalam perputaran ekonominya, yakni mencapai 13-19 juta orang.

Menurut Jokowi, kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) dan tenaga kerja tersebut membuat banyak negara ingin mendorong ekonominya pada sektor properti.

"Kenapa banyak negara ingin men-drive ekonominya lewat usaha real estat, usaha-usaha properti? Karena kontribusi di PDB-nya sangat tinggi di semua negara," jelas Jokowi.

Di samping itu, sektor properti, real estat, dan konstruksi juga dapat memberikan efek berganda (multiplier effect) kepada 185 subsektor industri lainnya.

Subsektor tersebut mulai dari bahan bangunan seperti semen, besi, batu bata, hingga furnitur, elektronik, dan peralatan rumah tangga.

"Jangan lupa industri jasa, dari yang namanya tukang listrik, tukang sampah, tukang kebun, sedot wc, semuanya bisa bergerak," ujar Jokowi.

Kepala Negara menjelaskan bahwa sektor properti tidak bisa bertahan di semua negara, baik akibat pandemi Covid-19 maupun akibat isu ekonomi.

Jokowi mencontohkan sebuah perusahaan properti besar di negara lain yang ambruk karena utang yang sangat besar.

Untuk itu, Jokowi meminta agar perusahaan properti di Tanah Air dapat memperhatikan backlog dan kebutuhan masyarakat dalam usahanya.

"Alhamdulillah di Indonesia tidak begitu karena kebutuhan kita masih sangat besar."

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan