Badan Pangan Nasional: El Nino Tidak Untuk Ditakuti, Tapi Diwaspadai
Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengimbau masyarakat untuk tidak takut terhadap El Nino, melainkan mewaspadainya
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengimbau masyarakat untuk tidak takut terhadap El Nino, melainkan mewaspadainya. Fenomena ini diperkirakan terjadi pada Agustus-Oktober 2023.
"Ini (El Nino) menjadi antisipasi kita. Tidak ditakuti, tapi diwaspadai," kata Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas, I Gusti Ketut Astawa, dalam diskusi daring, Rabu (2/8/2023).
Baca juga: Apa Itu El Nino dan IOD Positif? BMKG: Fenomena yang Sebabkan Kemarau Kering pada Agustus 2023
Sebagaimana diketahui, fenomena curah hujan rendah di sebagian besar wilayah Indonesia ini menjadi perhatian pemerintah karena potensi kekeringan terjadi di daerah sentra produsen beras seperti Pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi dan NTB.
Sejumlah kementerian dan lembaga pun telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat mengenai cara-cara bertahan melawan El Nino.
Ketut mencontohkan BMKG yang menyarankan agar masyarakat mempersiapkan segala macam alat penangkap air karena saat El Nino nanti air akan berkurang.
"Kemudian yang paling penting, disampaikan Kepala BMKG, tolong berhemat air. Ini penting juga sama-sama kita lakukan juga karena pada masa El Nino ini pasti akan terjadi kekurangan atau posisi kuantitas, akhirnya air akan relatif berkurang," ujar Ketut.
Baca juga: Antisipasi El Nino Bapanas Dorong Bulog Stok 1 Juta Ton Beras, Masyarakat Diimbau Stop Boros Pangan
Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menuturkan pihaknya melakukan langkah mitigasi dampak El Nino sejak tahun lalu.
Arief memastikan cadangan pangan sampai akhir 2023 aman dan tercukupi.
"Stok pangan komoditas strategis kita aman," katanya dalam Forum Merdeka Barat di Jakarta, Senin (31/7/2023).
Bapanas, imbuh Arief, menugaskan Bulog untuk menyerap beras petani 2,24 juta ton.
Cadangan beras itu diutamakan yang diproduksi di dalam negeri untuk memenuhi ketersediaan.
Namun, Bapanas juga akan melakukan impor beras agar stok yang dimiliki lebih banyak.
"Importasi itu memang harus dilakukan, dengan kita memiliki stok akan berbeda sehingga kita lebih pede dalam melindungi masyarakat Indonesia yang jumlahnya banyak ini," urainya.
Baca juga: Pemerintah Siapkan Insentif Rp300 Miliar ke Daerah Hadapi Dampak El Nino
Arief menurbut cadangan aneka daging juga dipastikan aman sebab pihaknya menggunakan cold storage guna memperpanjang umur simpan.
"Seperti daging ayam, sapi, kerbau itu sudah kita stok menggunakan cold storage. Kita pastikan kebutuhan sekitar 700 ribu ton ter-secure dengan baik," ucapnya.
Dia mengatakan beberapa pasokan produk hortikultura perlu dicadangkan lebih banyak untuk menghadapi ancaman El Nino, seperti cabai.
"Ada produk hortikultura yang kita harus kerja keras misalnya cabai. Karena culture di Indonesia itu penginnya harus fresh sehingga Kementan bekerja ekstra untuk tetap melakukan tanam, medianya tidak harus di tanah, jadi beberapa sudah ada urban farming," tukasnya.
Bapanas: Bantuan Pangan Beras Lanjut di Oktober–November 2025 |
![]() |
---|
DPR Tidak Akomodir Tambahan Anggaran Bapanas Sebesar Rp 22,53 Triliun |
![]() |
---|
Pemerintah Perpanjang Bantuan Pangan Beras 10 Kg Berlaku Oktober-November |
![]() |
---|
Pengakuan Warga yang Konsumsi Diduga Beras Oplosan: Rasanya Aneh, Kenyal Seperti Plastik |
![]() |
---|
Akademisi Sebut Strategi Pemerintah Dalam Penyaluran SPHP Mampu Kendalikan Harga Beras |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.