Senin, 6 Oktober 2025

Direksi dan Komisaris Pertamina

Ini Respon Nicke Widyawati Soal Ahok Dikabarkan Bakal Duduki Posisi Direktur Utama Pertamina

Nicke akan mendukung langkah-langkah yang diputuskan Menteri BUMN, yakni Erick Thohir.

Kolase Tribunnews
Ahok dan Nicke Widyawati. Berdasarkan isu yang berkembang, posisi Nicke sebagai Direktur Utama Pertamina akan digantikan oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Nicke Widyawati angkat suara terkait kabar yang menyebutkan bahwa dirinya akan diberhentikan dari jabatan yang diembannya yakni Direktur Utama di PT Pertamina (Persero).

Berdasarkan isu yang berkembang, posisi Nicke akan digantikan oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Menurut Nicke, pergantian Direksi di perusahaan pelat merah merupakan wewenang Kementerian Badan Usaha Milik (BUMN).

Baca juga: Diisukan Jadi Dirut Pertamina, DPR: Ahok Tak Punya Prestasi di Bidang Migas

Sehingga pada dasarnya, Nicke akan mendukung langkah-langkah yang diputuskan Menteri BUMN, yakni Erick Thohir.

"Itu kan (pergantian Direktur Utama) kewenangan pemegang saham. Jadi dalam hal ini, saya tidak dalam kapasitas untuk bicara," ucap Nicke di Indonesia Convention Exhibition Tangerang, Selasa (25/7/2023).

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir telah angkat suara terkait kabar Basuki Tjahaja Purnama yang bakal menjadi Direktur Utama di PT Pertamina (Persero).

Dirinya tak menutup kemungkinan hal tersebut bisa terjadi. Karena perombakan atau perpindahan tugas kerap dilakukan di tubuh BUMN.

"Saya rasa tour of duty bisa saja terjadi. Tetapi saya belum mengkonformasi kalau itu memang keputusan," ucap Erick di Kantor Kementerian BUMN Jakarta, Jumat (21/7/2023).

Ia juga mengaku telah melakukan pertemuan dengan Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati. Ia juga mengungkapkan telah bertemu pula dengan Basuki alias Ahok.

Namun, pertemuan yang dimaksud hanya sebatas membahas proyek-proyek dan pengembangan bisnis di Perusahaan migas pelat merah tersebut.

Dengan Ahok, Erick salah satunya membahas depo Bahan Bakar Minyak (BBM) Plumpang, yang rencananya bakal ada penambahan kapasitas tampung.

Diketahui, depo Plumpang menyuplai 18 persen dari kebutuhan BBM harian di Indonesia.

"Yang namanya Plumpang 18 persen kontribusi ke nasional. Dan di Jakarta itu menjadi hal yang dibutuhkan," papar Erick.

"Kalau itu nanti tambah kilang dengan keterbatasan tanah, kilangnya dibangun di mana? Ini kan perlu diskusi," ucapnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved