Libur Idul Adha 2023, Garuda Indonesia Optimis Terjadi Peningkatan Perjalanan Hingga 40 Persen
Destinasi pilihan pengguna Garuda Indonesia untuk domestik yaitu Bali dan internasional adalah Singapura.
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk percaya diri berakhirnya status pandemi di Indonesia mampu mendongkrak jumlah perjalanan.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia, Prasetio memperkirakan, pada periode libur panjang Idul Adha ini akan terjadi lonjakan sebesar 40 persen.
"Liburan ini bertambah paling enggak 40 persen traffic-nya. Khususnya untuk daerah wisata ya," katanya kepada wartawan di Jakarta, dikutip Jumat (23/6/2023).
Baca juga: Angkasa Pura II Prediksi Jumlah Penumpang Pesawat Mencapai 3,6 Juta Orang Selama Libur Idul Adha
Prasetio berharap angka tersebut bisa bertambah lagi seiring dengan target Garuda Indonesia meningkatkan jumlah perjalanan hingga 70 persen pada akhir tahun.
"Ya kita harapkan sih trafficnya trend-nya membaik karena kita terus mempersiapkan armada. Sekarang hampir 50 persen. Kita targetkan sampai akhir tahun itu 70 persen," kata Prasetio.
"Itu kan menandakan bahwa kita berkomitmen memberikan layananan, meningkatkan traffic sekarang dalam proses restorasi," lanjutnya.
Selain traffic perjalanan, ia mengatakan bahwa perkiraan pendapatan juga akan melonjak hingga 40 persen pada bulan ini. Utamanya karena libur panjang Idul Adha 2023.
Angkanya mencapai 30 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 448.320.000.000.
"Khusus ini 40 persen revenue naik ya bulan ini lah ya. Kan ga selamanya. 30 juta dolar AS lah ya. Lumayan," ujar Prasetio.
Adapun untuk destinasi pilihan pengguna, Bali masih menjadi tujuan utama. Sedangkan untuk internasional adalah Singapura.
"(Pemesanan paling banyak) masih daerah wisata, biasanya Bali. (Penerbangan internasional) lumayan ya Singapura. Untuk Australia, kita akan buka rute di anak perusahaan, Citilink, nanti ke Perth dalam waktu tidak terlalu lama lagi," kata Prasetio.
Sebagai informasi, Status Pandemi Covid-19 resmi dicabut pada Rabu (21/6/2023) kemarin.
Dengan pencabutan tersebut, status Covid-19 di Indonesia kini memasuki tahap Endemi.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam pernyataan persnya yang disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden.
Dikatakan Presiden Jokowi, memasuki masa Endemi ini, pemerintah pun berharap dengan keputusan itu perkonomian nasional akan menjadi semakin baik.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.