Kamis, 2 Oktober 2025

PLN Jalin Kerja Sama Dengan Kesultanan Yogyakarta, Kembangkan Ekonomi Hijau di Gunungkidul

Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dan Gubernur DIY Sri Sultan

istimewa
PT PLN (Persero) dan Subholding PLN Energi Primer Indonesia (EPI) bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Kesultanan Yogyakarta mengembangkan kawasan ekonomi hijau (green economy) di Yogyakarta. Dok: Humas PLN EPI 

Peran Pemda dan Kesultanan Yogyakarta menjadi krusial. Sebab, dukungan dari dua pihak ini maka lahan tidur atau lahan kritis bisa dimanfaatkan masyarakat untuk menanam tanaman energi.

Dampaknya, selain bisa membuat lahan tidur ini menjadi lahan hijau, masyarakat langsung bisa merasakan manfaat dari pengelolaan hutan energi ini.

"Ini bentuk nyata dari ekonomi kerakyatan. Di mana masyarakat terlibat aktif melalui dukungan pemerintah. Dalam satu kali langkah, kita berhasil menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, sekaligus mengangkat perekonomian masyarakat," tegas Darmawan.

PLN, kata Darmawan, sudah memetakan kebutuhan tanaman energi. Sejak Februari PLN sudah memulai penanaman bibit pohon energi di tanah seluas 30 ribu hektar, nantinya ada total 50 ribu bibit pohon energi yang terdiri dari tanaman Kaliandra, Gamal dan Tarum.

"Kami sangat berterima kasih atas dukungan yang diberikan oleh Kesultanan Yogyakarta dan Pemprov DIY atas kesempatan ini," kata Darmawan.

Darmawan mengatakan PLN tak hanya menanam saja, namun juga melakukan pendampingan kepada masyarakat cara mengelola hutan energi ini.

Secara bersamaan PLN mendukung masyarakat untuk bisa mengelola ternak di sekitar hutan energi sehingga mampu menjadi rantai pasok biomassa.

Baca juga: Hadapi Krisis Pangan Global, Kementan-ICMI Bogor Gelar Pelatihan Pertanian Geo Ekonomi Hijau

"Kami dorong juga masyarakat bisa mengembangkan ternak di sekitar hutan energi. Kami juga adakan pelatihan untuk masyarakat agar bisa menambah lagi jumlah tanaman energi ini. Ini bisa bertambah dua sampai tiga kali lipatnya," tambah Darmawan.

Amankan Pasokan Biomassa

Direktur Utama PLN EPI, Iwan Agung Firstantara menjelaskan kerja sama ini merupakan langkah strategis untuk mengamankan pasokan biomassa.

Pilot project di Gunungkidul ini membutuhkan waktu 1 tahun untuk ditanam. Biomassa ini akan digunakan untuk PLTU Pacitan.

Adapun jumlah biomassa yang bisa dihasilkan dari lahan 30 hektar ini mencapai 450 ton per tahun.

Tahun ini sendiri, kata Iwan, PLN membutuhkan pasokan biomassa sebanyak 1,05 juta ton untuk memasok 46 PLTU milik PLN Grup.

"Kebutuhan ini akan terus meningkat tahun 2025. Kami harus memastikan pasokan biomassa ini aman,sehingga bisa menekan emisi hingga 11,58 juta ton co2," ujar Iwan.

Tak hanya sekedar memanfaatkan biomassa saja, untuk menjamin keberlangsungan pasokan, PLN telah membangun rantai pasok biomassa.

Mulai tahap perencanaan, pembangunan, pengelolaan biomassa plant sampai dengan komersialisasi di PLTU PLN.

Biomassa yang saat ini dipergunakan ada lima jenis, yaitu serbuk gergaji, serpihan kayu, cangkang sawit, bonggol jagung, dan bahan bakar jumputan padat.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved