Senin, 29 September 2025

Cerita UMKM Keripik Kembangkan Usaha dengan Modal Hanya Rp 500 Ribu

Produk UMKM buatan Eliza kini telah dipasarkan di jaringan toko pusat oleh-oleh dan minimarket di Kota Baturaja, bahkan dipasarkan juga via online.

dok.
Mulitina Tumini (kiri), pemilik UMKM makanan ringan Keripik Macho Eliza, binaan Semen Baturaja, mengikuti Bazar UMKM Untuk Indonesia 2023 yang diselenggarakan Kementerian BUMN di Gedung Sarinah, Jakarta. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mulitina Tumini, 63 tahun, tak menyangka, usaha Keripik Macho Eliza yang dirintisnya dari bawah dengan modal awal hanya Rp500 ribu pada 2008 kini berkembang semakin pesat.

Saat ini, keripik produksinya sudah makin beragam dan telah dipasarkan minimarket sebagai makanan oleh-oleh Palembang.

Ia menceritakan beratnya usaha yang dulu dirintis dengan peralatan sederhana, hanya menggunakan kompor minyak dan wajan kecil. Per harinya saat itu dia hanya memproduksi 1 kg keripik yang kemudian dipasarkan menjadi 10 bungkus keripik per hari.

"Proses pemasarannya juga dilakukan sendiri dari warung ke warung," kata Mulitina dalam keterangannya, Rabu (8/3/2023).

Menurutnya, salah satu keistimewaan Keripik Macho yang saya produksi adalah bahan baku yang digunakan itu macho (sejenis ikan teri) yang hanya bisa didapat di Palembang.

"Sehingga memiliki rasa gurih yang khas," ucapnya.

Seiring berjalannya waktu, kata Mulitina, pada 2017 usahanya sempat macet karena terkendala modal.

Dia mengaku, ketiadaan modal yang dibarengi dengan kenaikan harga bahan baku membuatnya tidak menyanggupi pesanan dari para pelanggan.

Padahal saat itu, banyak yang mengaku suka dengan Keripik Macho buatannya karena rasanya enak.

“Dulu ada yang pesan 100 bungkus, tapi saya tidak menyanggupi. Sampai akhirnya saya dapat informasi tentang Rumah Kreatif BUMN (RKB) Baturaja yang saat ini menjadi Rumah BUMN Baturaja," katanya.

Baca juga: 3 Rekomendasi Surabi Khas Bandung yang Cocok untuk Oleh-oleh.

"Saya menceritakan kesulitan usaha yang saya alami. Awalnya saya hanya berharap bisa dapat bantuan pinjaman Rp5 juta - Rp10 juta. Setelah dilakukan survei pada tahun 2017, usaha saya dinilai berpotensi dan akhirnya saya mendapat pinjaman Rp50 juta,” sambung Mulitina.

Berkat pinjaman dana dari Rumah BUMN Baturaja itu, akhirnya dia bisa kembali menjalankan usahanya, bahkan sukses melakukan pengembangan usaha.

Selain memproduksi Keripik Macho, bersama tiga orang rekannya, kini Mulitina yang merupakan UMKM binaan Semen Baturaja bagian dari Grup SIG juga memproduksi stik bawang, emping ubi, sale pisang, kopi bubuk, wedang jahe, lempok, hingga abon ikan patin.

Baca juga: UMKM Binaan Perkumpulan Bumi Alumni Ikut Berpartisipasi di Ajang Inacraft 2023

Ia menuturkan, bahwa pembinaan yang diberikan oleh Rumah BUMN Baturaja tidak terbatas pada bantuan dana, tetapi juga meliputi bantuan untuk perizinan, sertifikasi halal, pelatihan, hingga pemasaran baik secara offline maupun online melalui media sosial.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan