Selasa, 30 September 2025

Smelter Freeport di Gresik Siap Beroperasi Mei 2024, Beri Kontribusi Berlipat kepada Negara

Proyek prestisius, Smelter Freeport di Gresik siap beroperasi pada Mei 2024. Freeport menyambut trend mobil listrik.

Penulis: Dahlan Dahi
Editor: Sri Juliati
ISTIMEWA
Proses pembangunan proyek Smelter Freeport di Gresik, Jawa Timur. Smelter Freeport di Gresik siap beroperasi pada Mei 2024 dan akan memberikan kontribusi ke negara berlipat-lipat. 

Bangunan, fasilitas, dan infrastuktur --termasuk pembangkit listrik dan pemurnian air laut-- dibangun bersamaan.

Sederhananya bayangkan seperti ini: puluhan bangunan 'tiba-tiba' kelar seketika sebelum akhir Mei tahun depan, listrik menerangi gedung, jalan, dan kawasan Smelter Freeport.

Smelter Gresik itu akan tampak seperti kota baru yang terang benderang di malam hari.

Tentang Smelter

proyek Smelter Freeport di Gresik 3
Proses pembangunan proyek Smelter Freeport di Gresik

Smelter adalah istilah pertambangan

Secara teknis, smelter merupakan fasilitas peleburan dan pemurnian konsentrat.  

Sederhananya, smelter adalah tempat mengolah, memproses, bahan tambang sebelum menjadi barang siap jual seperti emas, perak, dan platinum.

Bahan tambang itu disebut konsentrat, bahan berbentuk pasir olahan dari batuan tambang (ore), yang mengandung tembaga, emas, perak, dan platinum.

Karena tempat mengolah, tentu ada mesinnya, ada proses input dan ada proses ouput --mesin pengolahan inilah yang investasinya mahal, mesin buatan Finlandia semi-otomatis.

Bahan tembaga yang mengadung tembaga, emas, perak, dan platinum dikirim dari Pelabuhan Timika, Papua. Ini tempat penampungan hasil tambang mentah milik Freeport yang dibawa dari lokasi Tambang Grasberg, Distrik Tembagapura, Mimika.

Dari Timika diangkut dengan kapal, butuh waktu sekitar sepekan sebelum sampai di Gresik.

Jika proyek ini sudah beroperasi komersial akhir 2024, maka bahan tambang Freeport tidak akan lagi dikirim dan diolah di Jepang.

Proyek Smelter Gresik

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI), Tony Wenas
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI), Tony Wenas (ISTIMEWA)

Secara keseluruhan, kata Tony Wenas, proyek ini telah rampung 51,7 persen. Biaya yang sudah diserap sekitar Rp 25 triliun dari total anggaran Rp 42 triliun.

Kelak, bila sudah berproduksi komersial, Smelter Gresik akan mengolah konsentrat 1,7 juta dmt per tahun --untuk melengkapi smelter Freeport sebelumnya, juga di Gresik, yang kemampuannya hanya 300 ribu.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan