Senin, 29 September 2025

Kereta Cepat

Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Menuai Banyak Kontroversi, Ini Pandangan Pengamat Transportasi

Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang kini tengah dikebut pengerjaannya, menuai banyak kontroversi.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Petugas Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) memeriksa rel di lokasi tidak jauh dari proses evakuasi rangkaian kereta kerja berupa lokomotif kerja dan mesin pemasangan rel (ballasted) yang terguling di jalur Kereta Cepar Jakarta-Bandung (KCJB) di Desa Cempaka Mekar, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Senin (19/12/2022). Peristiwa kecelakaan yang terjadi pada Minggu, 18 Desember 2022, sekitar pukul 17.00 WIB tersebut mengakibatkan dua orang pekerja teknis tewas yakni warga negara asing dan lima orang luka berat. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang kini tengah dikebut pengerjaannya, menuai banyak kontroversi.

Terdapat sejumlah poin-poin yang menjadi sorotan. Mulai dari biaya konstruksi yang membengkak, jadwal operasional yang mengalami kemunduran, hingga harga tiket yang terbilang cukup mahal yakni Rp350.000 per trip.

Yang terbaru, pengerjaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) memakan korban.

Baca juga: Dua WNA Cina Jadi Korban Kecelakaan Kereta Teknis Proyek KCJB

Hal ini terjadi setelah adanya insiden kereta teknis proyek KCJB yang mengalami anjlok hingga menyebabkan rangkaian dan lokomotif kereta terlempar sekira 200 meter dari ujung jalur trase pada Minggu (19/12/2022) sore.

Pengamat Transportasi, Djoko Setijowarno menilai, meski kontroversi banyak terjadi, megaproyek ini harus diselesaikan hingga rampung.

Agar, masyarakat semakin banyak pilihan moda transportasi. Khususnya rute Jakarta-Bandung dan juga sebaliknya.

"Betul sekali. Meskipun proyek kereta cepat banyak kontroversi (mulai dari harga tiketnya yang katanya mahal, hingga pengerjaan proyeknya memakan korban) tetap harus terus berjalan," ucap Djoko kepada Tribunnews, Senin (19/12/2022).

"Hal ini demi memperbanyak opsi atau pilihan moda transportasi massal bagi masyarakat," sambungnya.

Djoko melanjutkan, dirinya tidak begitu mempersoalkan terkait adanya kabar yang menyebutkan tarif jasa angkutan KCJB mahal.

Karena, lanjut Djoko, KCJB merupakan transportasi yang diperuntukkan masyarakat kelas bisnis.

"KCJB ini kan punya segmennya juga. Adanya moda transportasi ini untuk mengurangi pula kendaraan pribadi," pungkasnya.

Baca juga: Kereta Teknis Proyek KCJB Anjlok, Dua Orang Meninggal, 5 Korban Lainnya Luka Berat

Sebelumnya, Anggota Komisi V DPR, Irwan menyinggung proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KJCB) dinilai sarat kontroversi dalam proses pengerjaannya.

Yang terbaru dalam proyek pengerjaan tersebut, kereta teknis proyek KCJB mengalami anjlok hingga menyebabkan rangkaian dan lokomotif kereta terlempar sekira 200 meter dari ujung jalur trase pada Minggu (19/12/2022) sore.

Dengan adanya insiden tersebut, lanjut Irwan, proyek KCJB semakin terlihat memiliki masalah pada prinsip Safety, Security, Healty & Environmentnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan