Pertumbuhan Ekonomi Singapura Diperkirakan Melambat di Tahun Depan
Pemerintah Singapura memperkirakan pertumbuhan ekonominya akan melambat pada 2023 di tengah melonjaknya inflasi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, SINGAPORE – Pemerintah Singapura memperkirakan pertumbuhan ekonominya akan melambat pada 2023 di tengah melonjaknya inflasi yang akan menekan permintaan untuk industri seperti perdagangan dan keuangan.
Dilansir dari CNBC, Kementerian Perdagangan dan Industri (MTI) mengatakan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) Singapura diperkirakan naik 0,5 persen menjadi 2,5 persen di tahun depan.
"Untuk sisa tahun ini, prospek ekonomi eksternal yang lebih lemah akan membebani pertumbuhan di beberapa sektor, termasuk kelompok elektronik dan bahan kimia," kata Gabriel Lim, Sekretaris Permanen MTI.
Baca juga: Hadapi Resesi Global, Investor Disarankan Tetap di Market dan Lakukan Diversifikasi
Adapun, proyeksi pertumbuhan PDB untuk 2022 dipersempit dari kisaran sebelumnya 3 persen menjadi 4 persen.
Sementara itu, MTI mengatakan bahwa PDB tumbuh 4,1 persen tahun ke tahun di kuartal III 2022, di bawah pertumbuhan 4,4 persen yang terlihat dalam perkiraan awal pemerintah.
“Pertumbuhan PDB di sebagian besar ekonomi global utama diperkirakan akan semakin moderat pada 2023,” kata Lim.
Dia beranggapan bahwa banyak bank sentral akan menaikkan suku bunga untuk mengendalikan inflasi.
Lim juga melihat kebijakan ketat nol-Covid China akan membebani kegiatan konsumsi di negara itu dan gangguan rantai pasokan global masih akan terus terjadi karena konflik Ukraina.
“Pertumbuhan di sektor perdagangan, keuangan dan asuransi diperkirakan akan terpukul oleh perlambatan ekonomi utama lainnya,” tambahnya.
Di sisi lain, Analis MUFG Jeff Ng mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Singapura akan tertahan oleh penurunan tajam kinerja manufaktur, terutama untuk elektronik, dalam beberapa bulan terakhir.
“Prospek ekonomi Singapura berubah menjadi bearish,” katanya, mencatat perkiraan resmi untuk 2023 berada di bawah estimasi pertumbuhan 2,9 persen.
Baca juga: Hadapi Resesi Global, Investor Disarankan Tetap di Market dan Lakukan Diversifikasi
Inflasi Singapura
Singapura merupakan salah satu dari sekian banyak negara yang berjuang melawan tingginya inflasi dalam beberapa waktu terakhir.
Wakil direktur pelaksana Otoritas Moneter Singapura (MAS), Edward Robinson, menegaskan kembali bahwa inflasi kemungkinan akan tetap sedikit di atas 5 persen untuk sisa tahun ini hingga paruh pertama tahun depan.
Seperti diketahui, MAS bulan lalu memperkirakan inflasi akan menyentuh angka 4 persen pada 2022, dan 3,5 persen hingga 4,5 persen pada 2023. Ia memperkirakan inflasi akan melambat di paruh kedua karena tekanan biaya secara bertahap mereda.