Belum Ada Kepastian Kunjungan Arab Saudi, Jepang Batalkan Forum Bisnis
Adapun, Menteri Investasi Saudi, Khalid Al-Falih, termasuk di antara delegasi yang diharapkan menghadiri forum tersebut.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Sebuah forum bisnis antara pemerintah Jepang dan Arab Saudi yang akan berlangsung pada Senin (21/11) di Tokyo telah dibatalkan setelah delegasi Saudi menangguhkan perjalanannya.
Adapun, Menteri Investasi Saudi, Khalid Al-Falih, termasuk di antara delegasi yang diharapkan menghadiri forum tersebut.
Dikutip dari Reuters, Jumat (18/11/2022) seorang penyelenggara acara Japan External Trade Organization (JETRO) mengatakan bahwa penyambutan delegasi Saudi yang awalnya direncanakan pada Minggu (20/11) juga dibatalkan.
Baca juga: Kecam Pertemuan Trilateral antara Amerika, Korsel dan Jepang, Korea Utara: Kami Akan Lebih Keras
"Belum ada yang diputuskan mengenai kunjungan ke Jepang dari Putra Mahkota Arab Saudi dan Perdana Menteri Mohammed (bin Salman)," kata Hirokazu Matsuno, kepala sekretaris kabinet Jepang.
"Hubungan Jepang dengan Arab Saudi sangat penting mengingat mereka adalah mitra strategis yang signifikan. Penting bagi kami mengadakan konferensi tingkat tinggi antara Jepang dan Arab Saudi dalam waktu dekat," tambahnya.
Saudi Jalin Kerjasama dengan Korea Selatan
Korea Selatan dan Arab Saudi pada Kamis (17/11) sepakat menandatangani perjanjian investasi senilai 30 miliar dolar AS.
Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol mengatakan kepada Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman bahwa dia berharap kedua negara dapat memperluas kerja sama, menyebut negara Timur Tengah itu sebagai mitra utama untuk keamanan ekonomi dan energinya.
“Secara khusus, Pangeran Mohammed ingin memperkuat kerja sama dengan Korea Selatan di bidang industri pertahanan, infrastruktur, dan konstruksi,” kata juru bicara kantor Kepresidenan Korea Selatan, mengutip dari Channel News Asia.
Seperti diketahui, Samsung C&T Corp dan POSCO Holdings telah menandatangani lebih dari 20 perjanjian dengan Arab Saudi di beberapa bidang, seperti kerja sama energi, kereta api, bahan kimia, farmasi, dan permainan.
Di antara perjanjian tersebut, Korea Electric Power Corp (KEPCO) dan empat perusahaan Korea lainnya menandatangani nota kesepahaman dengan Dana Investasi Publik Arab Saudi untuk membangun dan mengoperasikan pabrik produksi hidrogen dan amonia di Riyadh.
Pabrik tersebut diperkirakan akan menghasilkan 1,2 juta ton hidrogen hijau dan amonia setiap tahunnya.