Badai PHK
Profil Barclays, Perbankan Investasi Asal Inggris yang Diterpa Badai PHK
Pemangkasan lusinan karyawan dilakukan Barclays terjadi setelah aktivitas penerbitan ekuitas dan utang perbankan asal London ini mengalami kemerosotan
Dimana saat era itu tukang pandai emas bertindak sebagai bankir yang memberikan pinjaman kepada para pelaku bisnis dan pedagang.
Kepopuleran Barclays semakin melejit setelah putri dari bankir emas John Freame menikah dengan John Barclay pada tahun 1728, berkat pernikahan tersebut bank emas asal London ini lantas mengubah nama menjadi Barclays Bank Limited.
Akibat dari perubahan ini Barclays menjadi bank terbesar di Inggris pada 1920. Tak tanggung-tanggung layanan keuangan ini bahkan turut mengembangkan sayapnya dengan berekspansi ke berbagai kawasan Eropa seperti Karibia hingga Afrika Selatan.
Memasuki masa perang dunia kedua, perkembangan Barclays justru kian melesat sampai akhirnya layanan ini melakukan penggabungan pada bank mengakuisisi Martins Bank, dan beberapa sebuah bisnis kecil regional.
Baca juga: Perusahaan Sektor Keuangan Global Mulai Lakukan PHK Imbas Meredupnya Ekonomi Dunia, Ini Daftarnya
Pioneer Layanan ATM
Barclays adalah bank pertama yang memperkenalkan mesin ATM yang dikenal dengan nama ATM (Automated Teller Machine).
Tepatnya pada 1977, dimana Barclays memperkenalkan kartu perusahaan pertama yang dapat digunakan untuk mengeluarkan uang serta memeriksa saldo dan menyetor uang.
Selain inovasi tersebut, pada 1999 Barclays kembali meluncurkan teknologi baru dengan meluncurkan perbankan online, inovasi ini kian tumbuh tepatnya pada 2008 saat Barclays memperkenalkan sistem pembayaran tanpa kontak pertama menggunakan kartu debit dan kredit.
Kemudian, di 2012 Barclays kembali menggulirkan sistem pembayaran mobile banking untuk melakukan transfer dan membayar tagihan.
Baca juga: Ancaman PHK Hantui Buruh, KSPSI Ingatkan Semua Pihak Sikapi dengan Serius dan Arif
Semua inovasi ini yang kemudian membuat nama Barclays melesat naik dan sukses mencuri perhatian para investor dunia.
Akan tetapi setelah Barclays mendapatkan denda serius dari FCA karena gagal menurunkan risiko kejahatan keuangan, sektor pendapatan Barclays perlahan mulai goyah.
Kondisi tersebut kian diperparah setelah Barclays mengalami kelebihan penjualan produk sekuritas terstruktur pada akhir Maret lalu, karena terpengaruh krisis akibat serangan Rusia ke Ukraina, hingga merugi sekitar 492 juta dolar AS.
Guncangan tersebut kemudian meruntuhkan sektor pendapatan Barclays, sehingga layanan perbankan Inggris ini terpaksa melakukan pemecatan massal demi menjaga stabilitas perusahaan selama inflasi berlangsung.