Minggu, 5 Oktober 2025

Menteri Koperasi dan UKM Bangga saat Lulusan SMK Bisa Jadi Desainer hingga Entrepreneur

SMK NU Banat Kudus sampai sejauh ini terus mengimplementasikan kurikulum dari hasil sinkronisasi dunia usaha dengan dunia industri bidang fesyen

dok Biro Humas Kementerian Koperasi dan UKM
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengapresiasi Program Bakti Pendidikan 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengapresiasi Program Bakti Pendidikan. Program itu datang dari Djarum Foundation. 

Di program itu, wirausaha-wirausaha muda dikembangkan dan dicetak melalui kurikulum vokasi di beberapa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kota Kudus, Jawa Tengah.

Satu SMK yang menerapkan kurikulum itu adalah SMK Nahdlatul Ulama (NU) Banat Kudus, Jawa Tengah.

Baca juga: Menteri Teten Siapkan SIDT, Program Untuk Berdayakan UMKM di Ekosistem Digital

Mereka mengembangkan kurikulum pencetakan wirausaha berupa Program Keahlian Tata Busana atau fesyen. 

"Lulusan dari sekolah ini tidak hanya bisa menjahit, tapi bisa menjadi desainer. Bahkan, bisa menjadi seorang entrepreneur," kata Teten dalam keterangannya, Jumat (4/11/2022). 

Selama ini banyak dikenal lulusan dari SMK NU Banat Kudus terjun ke dunia kerja sebagai disainer muda berbakat. 

Keberhasilan para desainer muda dari SMK NU Banat itu tak lepas dari peran Djarum Foundation yang telah memberikan pendampingan hingga pembinaan.

Hal itu juga karena SMK NU Banat Kudus sampai sejauh ini terus mengimplementasikan kurikulum dari hasil sinkronisasi dunia usaha dengan dunia industri bidang fesyen. 

Dengan begitu, materi yang dipelajari di sekolah diupayakan selalu sesuai dengan kebutuhan industri fesyen yang berkembang. 

Baca juga: Bawa UMKM Berdaya Saing Global, Begini Strategi Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki

Sehingga lulusan yang dihasilkan akan mampu memenuhi harapan industri.

SMK NU Banat juga melakukan pengembangan Teaching Factory (TeFa).

Itu dilaksanakan dengan Pembelajaran Berbasis Proyek (PjBL). 

PjBL menghasilkan berbagai produk. Ada produk desain, produk fesyen, bahan printing, dan lain sebagainya. 

Produk tersebut juga dipasarkan ke masyarakat.

Soal prestasi, misalnya saja karya Zelmira, brand fesyen milik siswi SMK NU Banat, pernah meraih beberapa penghargaan dalam bidang fesyen. 

Ia meraih penghargaan di ajang Grand Prix Sakura Collection Asia Students Awards 2020 yang diselenggarakan di Atrium Jewel Changi Airport, Singapura.

Baca juga: Bantu Produktivitas Nelayan, Erick Thohir Gencarkan Pelaksanaan Program Solar Untuk Koperasi

"Saya melihat Djarum Foundation juga sangat baik karena mengembangkan program untuk mendandani SMK-SMK yang ada melalui program Bakti Pendidikan. Mereka membantu mengembangkan kurikulum hingga infrastrukturnya," ujar Teten.

Oleh karena itu, Menteri Koperasi dan UKM tertarik menjalin kerja sama dalam mencetak wirausaha muda sebagai The Future SME, khususnya di bidang fesyen. 

"Dari segi skill dan pola pikir bisnis, para siswa SMK NU Banat sudah sangat bagus," katanya.

Terlebih, Kementerian Koperasi dan UKM kini tengah mengembangkan busana Muslim Indonesia sebagai kiblat fesyen dunia.

"Kita bisa mulai seperti ini dari tingkat bangku sekolah. Apa yang disiapkan Djarum Foundation sudah bagus," ujar Teten.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved