Kamis, 2 Oktober 2025

Insuranse Forum 2022, Wujud AAJI Fokus Pada Perkembangan Ekonomi Global

kegiatan Insurance Forum merupakan inisiasi dari GFIA yang selalu dilaksanakan di negara yang menjadi tuan rumah G20 Presidency.

Editor: Content Writer
Istimewa
Laporan Wartawan Tribun Bali, Arini Valentya Chusni 

TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) kembali menyelenggarakan kegiatan tahunan bertajuk Digital & Risk Management in Insurance (DRiM) di Bali pada 17-18 Oktober 2022.

AAJI didukung Global Federation Insurance Association (GFIA) membalut seminar DRiM dalam acara yang lebih besar bernama Insurance Forum 2022.

Dengan tema “Supportive Strong, Inclusive & Sustainable Recovery”, acara ini menghadirkan pembicara dari berbagai kalangan yang berkelas internasional.

Ketua Dewan Pengurus AAJI, Budi Tampubolon menjelaskan bahwa kegiatan Insurance Forum merupakan inisiasi dari GFIA yang selalu dilaksanakan di negara yang menjadi tuan rumah G20 Presidency.

Insurance Forum bertujuan untuk menyelaraskan rencana strategis industri perasuransian dengan fokus perekonomian yang diangkat oleh para pimpinan negara dalam diskusi G20 Presidency.

“Sejak Desember 2021, AAJI telah resmi menjadi salah satu anggota dari GFIA. Oleh karenanya, bertepatan dengan penyelenggaraan G20 Presidency di Indonesia, AAJI berkesempatan menyelenggarakan Insurance Forum 2022. Pada kegiatan ini kami berharap akan muncul berbagai rencana strategis yang dapat diterapkan oleh industri asuransi dalam mendukung strategi pemulihan kehidupan sosial masyarakat dan ekonomi nasional,” ujar Budi.

Berdasarkan data kinerja Industri Asuransi Jiwa, total penetrasi asuransi jiwa terhadap total penduduk Indonesia pada periode Semester 1 2022 baru mencapai angka 8 persen.

Hal ini juga dikatakan Budi sejatinya angka ini jauh lebih baik jika dibandingkan dengan periode sebelumnya yang hanya mencapai 7,4 persen.

Angka penetrasi ini didorong oleh peningkatan total tertanggung yang mencapai 19,1 persen atau berjumlah 73,9 juta orang.

Peningkatan ini sesungguhnya menjadi angin segar bagi industri di tengah berbagai perlambatan yang terjadi di beberapa sektor industri keuangan.

Ketua Panitia Insurance Forum 2022, Sainthan Satyamoorthy menyatakan bahwa pelaksanaan yang pertama ini merupakan sebuah prestasi sekaligus tantangan bagi AAJI, untuk bisa menyajikan acara yang mampu menghasilkan solusi atas setiap permasalahan yang ada di industri asuransi Indonesia.

“Insurance Forum merupakan wadah untuk saling terhubung, berdiskusi, bertukar pengalaman dan ide serta memformulasikan strategi yang mampu menjadi jawaban atas berbagai tantangan yang dihadapi industri asuransi saat ini. Setiap strategi yang dihasilkan seluruhnya akan bermuara pada peningkatan perlindungan dan pelayanan para pemegang polis,” ujar Sainthan.

Insurance Forum 2022 berfokus pada pembahasan peran industri asuransi dalam potensi perkembangan ekonomi global.

Insurance Forum 2022 tidak hanya berfokus pada pengembangan bisnis asuransi, lebih jauh lagi acara ini dilaksanakan sebagai titik awal transformasi industri asuransi.

Sebagai perusahaan asuransi jiwa terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar, AIA berkomitmen untuk berkontribusi dalam membangun masa depan yang berkelanjutan bagi masyarakat.

"ESG menjadi fokus penting bagi kami di AIA yang tidak terpisahkan dalam strategi bisnis perusahaan untuk menciptakan nilai berkelanjutan bagi semua pemangku kepentingan kami, serta mewujudkan tujuan AIA untuk membantu jutaan keluarga di Indonesia hidup lebih sehat, lebih lama, lebih baik," ucap Gavin D’ Rosairo selaku Direktur Keuangan PT AIA FINANCIAL (AIA).

Ketua Dewan Pengurus AAJI, Budi Tampubolon berharap bahwa kegiatan ini dapat memberikan insight yang bermanfaat bagi anggota perusahaan dan pelaku industri asuransi, sekaligus bentuk dukungan AAJI terhadap pelaksanaan kebijakan dari regulator.

“Kami juga turut berterima kasih atas dukungan dari Pemerintah dan Regulator terhadap upaya transformasi dan inovasi digital ini. Hal ini tentu akan membantu kami dalam memberikan manfaat yang besar kepada perusahaan, kesejahteraan masyarakat dan pembangunan nasional,” tutup Budi.

Sung Woo Park selaku Regional CRO Allianz Asia Pacific mengatakan Ambisi Allianz adalah untuk berkontribusi pada peningkatan kondisi sosial untuk jumlah maksimum orang tanpa melanggar batas-batas ekologis.

Dengan bekerja sama dengan para pemangku kepentingan, Allianz secara khusus memprioritaskan UN SDG8 (pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi), SDG13 (aksi iklim), dan SDG17 (kemitraan untuk tujuan).

Dalam sambutannya mengenai literasi asuransi digital, Apriliani selaku perwakilan Manulife Indonesia mengatakan digitalisasi memainkan peranan yang penting untuk meningkatkan pemahaman akan asuransi dan memudahkan pengalaman nasabah dalam mengambil keputusan.

"Akses ke produk dan layanan keuangan yang bermanfaat dan terjangkau dalam memenuhi kebutuhan masyarakat untuk solusi keuangan yang mereka butuhkan. Manulife Indonesia senantiasa membantu nasabah dalam memudahkan keputusan dan memudahkan pengalaman nasabah dalam mengambil keputusan finansial serta membuat hidup lebih baik. " ungkapnya.

Omar Sjawaldy Anwar  selaku President Director Prudential Syariah menambahkan Prudential Indonesia & Prudential Syariah Melangkah Lebih Jauh. Salah satunya melalui aplikasi mobile yang membantu masyarakat Indonesia untuk membantu mencegah timbulnya penyakit dan menunda penyakit semakin buruk; hingga menyediakan akses ke produk dan layanan asuransi serta layanan nasabah  Prudential juga menghadirkan platform Sharia Knowledge Centre (SKC) yang bertujuan untuk meningkatkan literasi dan inklusi ekonomi syariah di Indonesia. Kesemua ini dilakukan demi mewujudkan kehidupan masyarakat Indonesia yang lebih sehat dan sejahtera, sehingga mereka bisa mendapatkan yang terbaik dalam kehidupan.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved