Kemenperin Catat Transaksi Paviliun Indonesia di SIAL Paris 2022 Mencapai 33,5 Juta Dolar AS
Pembeli yang tertarik akan produk makanan dan minuman Indonesia tidak hanya dari negara-negara Eropa, namun juga dari Amerika Serikat dan lainnya.
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebut paviliun Indonesia di Salon International de l'Alimentation (SIAL) Paris 2022 berhasil memperoleh transaksi senilai 33,5 juta dolar Amerika Serikat (AS).
Transaksi tersebut terbagi menjadi dua, ada yang potensial dan langsung di lokasi.
“Kami mencatat total transaksi selama lima hari pameran di SIAL mencapai 33,5 juta dolar AS yang terdiri dari transaksi potensial dan transaksi langsung di lokasi (on the spot),” kata Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika dalam keterangan resmi, Selasa (25/10/2022).
Putu menyebut, angka tersebut melampaui perolehan paviliun Indonesia empat tahun lalu pada SIAL 2018.
Baca juga: Tahun Politik Akan Dongkrak Keuntungan Industri Makanan dan Minuman
“Transaksi di tahun ini melampaui total transaksi SIAL Paris 2018 sebesar 14 juta Euro,” ujarnya.
Ia menyebut, pembeli di paviliun Indonesia berasal dari banyak negara.
“Pembeli yang tertarik akan produk makanan dan minuman Indonesia tidak hanya dari negara-negara Eropa, namun juga dari Amerika Serikat, negara-negara Afrika, Asia dan Timur Tengah,” ujar Putu.
Para pelaku usaha di paviliun Indonesia turut membukukan kesepakatan lain.
Yaitu potensi kesepakatan kerja sama pengembangan produk antara industri makanan dan minuman Indonesia bersama mitra dari luar negeri.
Putu berharap hasil dari partisipasi di SIAL Paris 2022 ini dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha untuk memperluas pasar ekspornya.
Ia ingin transaksi potensial yang terjadi dapat direalisasikan di kemudian hari.
“Tugas selanjutnya adalah perusahaan dapat menindaklanjuti potensi bisnis yang didapat selama pameran tersebut. Kami harap transaksi potensial dapat direalisasikan sepenuhnya di masa mendatang sehingga mampu meningkatkan kinerja industri makanan dan minuman,” ujar Putu.
Baca juga: Genjot Pertumbuhan Industri Mamin, Kemenperin Gelar Pameran Makanan dan Minuman
SIAL Paris merupakan salah satu pameran makanan dan minuman terbesar di Eropa yang dilaksanakan setiap dua tahun sekali.
Keikutsertaan Indonesia terakhir kali pada edisi SIAL Paris 2018, sedangkan tahun 2020 pameran tidak diselenggarakan karena pandemi Covid-19.
Partisipasi Indonesia pada SIAL Paris 2022 terselenggara berkat kolaborasi antara Direktorat Industri Makanan, Hasil Laut dan Perikanan, Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar, Direktorat Akses Sumber Daya Industri dan Promosi Internasional Kemenperin, serta Kedutaan Besar Republik Indonesia di Paris.
Pemerintah Indonesia telah memfasilitasi sebanyak 20 industri makanan dan minuman yang menempati 20 booth di dalam paviliun Indonesia dengan luas total 202,5 m2.
Para pelaku usaha ini mempromosikan produk-produk unggulannya, antara lain produk teh dan kopi, olahan kelapa, minuman kesehatan, makanan ringan, biskuit, olahan buah, olahan ikan dan rumput laut.
Baca juga: Promosikan Komoditas Rumput Laut, KKP Akan Gelar Seaweed Investment Forum & Festival
Sebagai informasi, industri makanan dan minuman merupakan salah satu sektor penting yang menunjang kinerja industri pengolahan nonmigas.
Sektor industri makanan dan minuman menyumbang sebesar 38,38 persen terhadap PDB industri pengolahan nonmigas sampai triwulan II tahun 2022.
“Industri makanan dan minuman juga mampu tumbuh positif sebesar 3,68% pada triwulan II tahun 2022 atau lebih tinggi jika dibandingkan dengan triwulan II tahun sebelumnya yang mencapai 2,95%,” kata Putu.