Produksi OPEC+ Akan Dipangkas Pekan Ini, Harga Minyak Dunia Bakal Melesat Lagi
faktor melemahnya permintaan akibat perlambatan ekonomi global, telah membebani prospek permintaan energi.
Bank of England mengatakan pihaknya berkomitmen untuk membeli sebanyak mungkin obligasi pemerintah jangka panjang, yang dikenal sebagai gilt, antara 28 September hingga 14 Oktober 2022 untuk menstabilkan poundsterling, setelah rencana anggaran pemerintah Inggris yang diumumkan pekan lalu membuat mata uang negara itu jatuh.
Bank investasi Goldman Sachs memangkas perkiraan harga minyak 2023 pada Selasa (27/9/2022) kemarin, karena ekspektasi permintaan yang lemah dan penguatan dolar AS. Goldman Sachs menambahkan, kekecewaan terhadap pasokan global dapat memperkuat prospek bullish jangka panjang harga minyak.
Sementara di China, importir utama minyak mentah dunia, perjalanan selama libur nasional selama seminggu akan mencapai level terendah dalam beberapa tahun terakhir, karena adanya kebijakan nol-Covid yang ketat di Beijing sehingga mendorong warganya untuk tinggal di rumah.
Ekonom di bank investasi Citigroup telah menurunkan perkiraan produk domestik bruto (PDB) China, dari 5 persen pertumbuhan secara year-on-year menjadi 4,6 persen untuk kuartal keempat tahun 2022.
"Langkah-langkah ketat nol-COVID dan sektor properti yang lemah terus mengaburkan prospek pertumbuhan," tulis analis di Citigroup dalam sebuah laporan yang diterbitkan Rabu kemarin.
Di tempat lain, Uni Eropa mengusulkan babak baru dari sanksi terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina, termasuk menjatuhkan sanksi ke lebih banyak individu Rusia, pembatasan perdagangan yang lebih ketat, dan batas harga minyak Rusia.
Namun ke-27 anggota blok itu perlu mengatasi perbedaan pendapatan mereka sebelum menerapkan sanksi tersebut.