Rupiah Spot Pagi Ini Dibuka Melemah, Masih Dipengaruhi Kenaikan Suku Bunga The Fed
Kurs rupiah spot ditutup melemah 0,61% ke Rp 15.130 per dolar AS berdasar data Bloomberg, nSenin (26/9/2022).
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sentimen pasar terhadp kenaikan suku bunga acuan 75 basis poin oleh The Fed masih mempengaruhi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hari ini, Senin, 29 September 2022.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali menunjukkan pelemahan.
Mengutip data Bloomberg, kurs rupiah spot ditutup melemah 0,61 persen ke Rp 15.130 per dolar AS pada Senin (26/9). Kurs rupiah Jisdor melemah 0,56% ke Rp 15.119 per dolar AS.
Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri mengatakan, pergerakan rupiah pada Senin (26/9/2022) masih dipengaruhi keputusan dua bank sentral.
Yakni Federal Reserve dan Bank Indonesia (BI). Hasil pertemuan Komite Pasar Terbuka The Federal Reserve (FOMC meeting) pada 20-21 September 2022 sesuai ekspektasi pasar.
The Fed memutuskan untuk melanjutkan pengetatan kebijakan moneter atau bernada hawkish dengan menaikkan suku bunga acuan (Fed Funds Rate) sebesar 75 bps dari kisaran 2,25%-2,5% ke kisaran 3 sampai 3,25 persen.
Ini merupakan level tertingginya sejak tahun 2008 sebagai respons terhadap inflasi AS yang masih berada di level yang tinggi.
Pada Agustus 2022, inflasi AS tercatat sebesar 8,3%, jauh di atas target jangka panjang The Fed yang berada di level 2 persen.
Baca juga: Kian Melemah, Nilai Tukar Rupiah Tembus Rp15.110 Terhadap Dolar AS
"Perang Rusia-Ukraina, gangguan rantai pasokan global, dan kenaikan harga komoditas dunia telah mendorong inflasi melonjak di berbagai negara, termasuk di AS," kata Reny dalam riset, Senin (26/9/2022).
Dengan kenaikan tersebut, sepanjang tahun 2022, The Fed telah menaikkan level Fed Funds Rate sebesar 300 bps.
Kenaikan jumbo secara berturut-turut terjadi dalam tiga pertemuan terakhirnya, yakni masing-masing sebesar 75 bps pada Juni, Juli, dan September 2022.
Baca juga: Pengamat Sebut Rupiah pada Pekan Depan Masih Berada di Atas Rp 15.000 Terhadap Dolar AS
Sejalan dengan The Fed, BI juga menaikkan suku bunga acuannya sebesar 50 bps sebagai langkah pre-emptive terhadap ekspektasi inflasi yang lebih tinggi ke depan.
"Dengan normalisasi kebijakan yang akan terus berlanjut dalam jangka menengah, market mayoritas bereaksi negatif terlihat dari koreksi di pasar saham dan pelemahan nilai tukar," ungkap Reny.
Dalam jangka pendek, Reny memperkirakan arus modal keluar (capital flight) akan berlanjut sehingga dapat menimbulkan tekanan di pasar domestik. Untuk perdagangan Selasa (27/9/2022), kurs rupiah-dolar AS diperkirakan akan berada di kisaran Rp 15.068 per dolar AS-Rp 15.155 per dolar AS.
Laporan Reporter: Nur Qolbi | Sumber: