Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Ekonomi Ukraina 'Babak Belur', Rusia Sebut Sudah Bangkrut

Hal itu telah terjadi pada Ukraina, tanpa bantuan negara Barat, negara pimpinan Volodymyr Zelensky itu tak mampu membayar tentaranya.

Editor: Hendra Gunawan
Facebook Volodymyr Zelensky
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.Rusia menyebut pemerintahan Ukraina telah bangkrut. 

Sejauh ini, hanya 1 miliar pound sterling dari paket pinjaman jangka panjang 9 miliar pound sterling (9,3 miliar dolar) yang diusulkan oleh Komisi Eropa pada bulan Mei yang telah tiba. Sejak Februari, UE telah menyediakan 2,2 miliar.

Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat mengumumkan pada pertengahan Juli bahwa mereka akan mengirim tambahan 1,7 miliar dolar AS , sehingga total pengeluaran badan tersebut di Ukraina menjadi 4 miliar dolar AS.

Pekan lalu, menteri keuangan Ukraina mengatakan bahwa negaranya mengharapkan 3 miliar dolar AS bantuan keuangan AS akan tiba pada Agustus dan tambahan 1,5 miliar dolar pada September.

Menurut Marchenko, pembayaran tersebut merupakan bagian dari paket bantuan keuangan senilai 7,5 miliar dolar yang disepakati, dan akan digunakan untuk membiayai “pengeluaran penting” seperti biaya perawatan kesehatan dan pensiun.

Baca juga: Bantu Putin, Korea Utara Siap Kirim 100 Ribu Sukarelawan ke Rusia Lawan Ukraina

Sebelumnya, lembaga pemeringkat global S&P dan Fitch telah menurunkan peringkat mata uang asing Ukraina masing-masing menjadi 'default selektif' dan 'default terbatas', karena restrukturisasi utang terbaru negara itu dipandang tertekan.

Awal pekan ini, perusahaan milik negara Ukrenergo dan Ukravtodor meminta pembekuan pembayaran obligasi internasional hampir 20 miliar dolar AS selama dua tahun. Kreditur luar negeri negara itu setuju untuk menangguhkan pembayaran bunga dan menunda tanggal jatuh tempo obligasi dua tahun.

Asap dan kotoran membubung di kota Severodonetsk selama pertempuran antara pasukan Ukraina dan Rusia di wilayah Donbas, Ukraina timur pada 2 Juni 2022. (Photo by ARIS MESSINIS / AFP)
Asap dan kotoran membubung di kota Severodonetsk selama pertempuran antara pasukan Ukraina dan Rusia di wilayah Donbas, Ukraina timur pada 2 Juni 2022. (Photo by ARIS MESSINIS / AFP) (AFP/ARIS MESSINIS)

Ini diharapkan dapat menghemat pembayaran Ukraina sekitar 6 miliar dolar, kata Perdana Menteri Ukraina Denis Shmygal, mengomentari langkah tersebut.

S&P mengurangi peringkat mata uang asing Ukraina menjadi 'SD/SD' – yang berarti default selektif – dari 'CC/C'.

“Mengingat syarat dan ketentuan restrukturisasi yang diumumkan, dan sesuai dengan kriteria kami, kami memandang transaksi tersebut sebagai tertekan dan sama saja dengan default,” kata agensi tersebut.

Baca juga: Rusia-Ukraina Saling Tuding atas Insiden Penembakan di PLTN Zaporizhzhia  

Sementara itu, Fitch memangkas peringkat mata uang asing jangka panjang negara itu menjadi 'RD' (restricted default) dari 'C', menganggap penangguhan pembayaran utang sebagai pertukaran utang yang tertekan.

S&P juga mengatakan pihaknya memperkirakan tekanan makroekonomi dan fiskal yang disebabkan oleh operasi militer Rusia akan melemahkan kemampuan Kiev untuk membayar utang mata uang lokalnya. Oleh karena itu, peringkat mata uang domestik Ukraina diturunkan menjadi ‘CCC+/C’, dari ‘B-/B’. Fitch, sementara itu, mempertahankan peringkat mata uang domestik negara itu di 'CCC-'.

Ekonomi Ukraina 'Babak Belur'

Lambatnya bantuan keuangan Barat membuat perekonomian Ukraina "babak belur" dan terpaksa mencetak uang untuk membayar pasukannya dalam perang melawan Rusia, Wall Street Journal melaporkan pada hari Jumat.

Menteri Keuangan Ukraina Sergey Marchenko mengatakan kepada media AS bahwa itu adalah "sakit kepala terus-menerus" baginya untuk terus menyeimbangkan biaya konflik dan pendapatan pajak yang lebih rendah dalam ekonomi yang babak belur oleh hampir setengah tahun pertempuran.

Dengan sekitar 60 persen anggaran dihabiskan untuk pertempuran, menteri mengatakan dia harus memotong semua pengeluaran yang tidak perlu.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved