Kontribusi Ekspor UMKM Masih Sangat Kecil, Kemenkop UKM Targetkan 17 Persen di 2024
Pemerintah melalui Kemenkop UKM menargetkan kenaikan kontribusi ekspor UMKM Nasional di kisaran 17 persen pada tahun 2024.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Koperasi dan UKM menyebutkan, kontribusi ekspor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) secara nasional, relatif masih sangat kecil yakni di angka 15,6 persen.
Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Bidang Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan, Riza Damanik mengungkapkan, dibandingkan China dan India, persentase kontribusi ekspor UMKM Indonesia terpaut sangat jauh.
“Indikasinya terlihat dari kontribusi ekspornya yang masih dikatakan relatif terbatas. Jika kita bandingkan, saat ini pada kisaran 15,6 persen atau jauh di bawah kontribusi UMKM China yang sudah 68 persen, India sudah 40 persen, Malaysia dan Vietnam sudah sekitar 17 persen,” ucap Riza dalam Talkshow Tribun Padang bertajuk Peran Pemerintah Kota dalam Membangun UKM Berorientasi Ekspor, Rabu (10/8/2022).
Baca juga: Kisah Sukses Jumirah Ciptakan Batik Tulis Sragen: Karyanya Dipakai SBY dan Tembus Pasar Ekspor
Dirinya melanjutkan, Pemerintah melalui Kemenkop UKM menargetkan kenaikan kontribusi ekspor UMKM Nasional di kisaran 17 persen pada tahun 2024.
Untuk mencapai target tersebut, pihaknya tengah menyusun sejumlah strategi.
Pertama, Kemenkop UKM mendorong lahirnya 500 koperasi modern pada 2024 mendatang. Koperasi tersebut akan menjadi role model dalam menghadapi tantangan-tantangan baru di tengah perkembangan dan kemajuan teknologi.
Kedua, membuat pilot project Rumah Produksi Bersama yang menjadi tempat bagi para pelaku UMKM dengan produk berbahan dasar serupa untuk melakukan aktivitas produksi secara bersama-sama di kawasan yang dilengkapi dengan teknologi terbaru.
"Dengan adanya rumah produksi bersama, pelaku UMKM kita yang punya bahan baku unggul di daerah masing-masing bisa semakin besar dengan fasilitas kelengkapan ataupun teknologi fasilitas yang inovasi tidak kalah dengan korporasi besar," papar Riza.
Ketiga, mendorong kemudahan para pelaku UMKM dalam mengakses fasilitas pembiayaan.
Riza mengungkapkan, akses pembiayaan merupakan hal yang sangat krusial. Lantaran, berkembangnya suatu usaha tentu membutuhkan modal yang cukup agar bisnisnya dapat meningkat.
Dalam hal ini Kemenkop UKM menggandeng Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), serta mendorong Perbankan nasional untuk meningkatkan porsi pembiayaan kepada pelaku UMKM.
Baca juga: Jadi Prioritas, Erick Thohir Minta BUMN Bantu UMKM Naik Kelas
Tak sampai di situ, Kemenkop UKM juga mendorong peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan mendorong digitalisasi bagi para pelaku UMKM.
"Di 2024 kita menargetkan 30 juta UMKM sudah go digital dan menjadi bekal kita untuk mendapat manfaat dari ekonomi digital yang terus tumbuh," pungkasnya.