Minggu, 5 Oktober 2025

Nilai Rubel Anjlok Usai Bank Sentral Rusia Pangkas Suku Bunga

Anjloknya nilai rubel terjadi imbas dari keputusan bank sentral Rusia yang pekan lalu memangkas suku bunga sebesar 150 basis poin.

Dmitry Feoktistov/TASS/The Moscow Times
Lembaran uang Rubel Rusia. Anjloknya nilai rubel terjadi imbas dari keputusan bank sentral Rusia yang pekan lalu memangkas suku bunga sebesar 150 basis poin. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com  Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW – Mata uang rubel Rusia terpantau melemah terhadap dolar AS di perdagangan Moskow.

Anjloknya nilai rubel terjadi imbas dari keputusan bank sentral Rusia yang pekan lalu memangkas suku bunga sebesar 150 basis poin.

Sebelum bank sentral Rusia menerapkan pemangkasan ini, rubel terus mengalami penguatan nilai hingga mata uang ini sanggup mengungguli posisi dolar AS selama beberapa minggu terakhir.

Baca juga: Balas Aksi Barat, Gazprom Usul Penggunaan Rubel Diperluas ke Jual-beli LNG

Bahkan rubel ditetapkan sebagai mata uang dengan kinerja terkuat di dunia sepanjang tahun ini.

Penguatan rubel terjadi setelah pemerintah Rusia menerapkan sederet aturan ketat guna melindungi sistem keuangan Rusia dari sanksi Barat, seperti melakukan pembatasan penarikan tabungan mata uang asing pada rumah tangga Rusia.

Imbas dari pemberlakukan aturan ini nilai rubel melesat mendekati 80 terhadap dolar dan 85 terhadap euro.

Namun melesatnya nilai rubel justru mendatangkan kekhawatiran bagi para pejabat Rusia, lantaran penguatan rubel dapat mengurangi pendapatan Rusia dari ekspor komoditas dan barang-barang lain yang dihargai dalam bentuk dolar dan euro.

Meski bank sentral telah melonggarkan beberapa pembatasan, namun hal tersebut belum cukup mampu mengatasi permasalahan tersebut. Hingga akhirnya bank sentral Rusia memangkas suku bunganya agar nilai mata uang rubel dapat menyusut.

Baca juga: Perusahaan Energi Italia Berencana Buka Rekening Rubel untuk Perlancar Pembayaran Gas Rusia

"Pelemahan rubel setelah penurunan suku bunga akan berumur pendek, menurut pandangan kami," kata Analis asal pialang Freedom Finance.

Setelah adanya pemangkasan tersebut nilai rubel yang diperdagangkan dalam pasar global pada Senin (25/7/2022) 0904 GMT melemah 0,7 persen hingga harganya berada di level 57,64 terhadap dolar.

Penurunan kemudian berlanjut pada Senin sore dengan turun sebanyak 1 persen menjadi 58.0150 terhadap dolar. Sementara itu, nilai rubel terhadap euro anjlok 0,7 persen hingga harganya melesat turun di angka 58,73.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved