Wall Street Menguat ke Zona Hijau, Investor Mulai Abaikan Risiko Kenaikan Suku Bunga

Laporan Wartawan Tribunnews.com  Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Aksi jual saham yang dilakukan para investor sejak awal pekan ini imbas dari munculnya isu kenaikan suku bunga acuan tampaknya mulai perlahan mereda. Optimisme ini terlihat dari adanya kenaikan nilai di sejumlah saham Wall Street.

Dimana dalam penutupan bursa saham Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Jumat (15/7/2022), beberapa saham Wall Street menghijaukan raport seperti Dow Jones Industrial Average (.DJI) yang naik 2,15 persen menjadi 31.288,26.

Kenaikan saham  juga terlihat pada Composite (.IXIC) yang bertambah 1,79 persen menjadi 11.452,42. Tak hanya itu saja raport hijau juga mulai terpantau pada pergerakan saham S&P 500 (.SPX) yang naik 1,92 persen, setelah 11 sektor utama S&P 500 mengakhiri sesi lebih tinggi dengan penutupan sebesar 3,5 persen.

Baca juga: Saham S&P 500 Hingga Dow Jones Melemah, Wall Street Terkoreksi

Lonjakan ini lantas mengantarkan S&P 500 berada di zona aman dengan naik sekitar 80 persen pada pendapatan kuartal kedua tahun ini.

Selain sejumlah saham diatas, beberapa saham lainnya seperti Citigroup juga terlihat melawan tren dengan naik 13,2 persen, sementara Wells Fargo & Co melesat sebanyak 6,2 persen.

Disusul indeks S&P Banking yang melonjak 5,8 persen dan Unitedhealth Group Inc (UNH.N) naik 5,4 persen setelah perusahaan perawatan kesehatan menaikkan perkiraan laba tahunan untuk kuartal kedua berturut-turut.

Sebelum Wall Street menghijau, pergerakan indek saham AS mengalami penurunan imbas dari adanya rencana The Fed yang akan mengetatkan suku bunga acuannya sebesar 100 basis poin.

Baca juga: Wall Street Melemah Menjelang Rilis Laporan Kinerja Emiten

Namun setelah Jumat  (15/7/2022) salah satu pejabat The Fed menyebut bahwa pihaknya hanya akan menaikan suku bunga sebanyak 75 basis poin. Pergerakan saham Wall Street menjadi stabil dan melesat ke zona aman.