Jika Tak Dikendalikan, Kuota BBM Subsidi Bakal Habis Sebelum Oktober 2022
Anggota Komite BPH Migas, Saleh Abdurrahman mengatakan, kuota BBM bersubsidi bakal habis jika penyalurannya tidak dikendalikan.
Pertama, Pertamina terus berkoordinasi dengan Kementerian ESDM dan BPH Migas untuk mengupayakan penetapan segmen pengguna BBM subsidi (JBT-JBKP) melalui revisi lampiran Perpres 191/2014.

Kedua, optimalisasi digitalisasi SPBU dengan menggunakan sistem pendaftaran pengguna BBM JBT-JBKP dan LPG Subsidi melalui platform MyPertamina.
Sehingga segmen pengguna dapat dimonitor dengan baik dan diharapkan penyaluran lebih tepat sasaran.
“Ketika tuntutan kepada siapa kita menyalurkan, di sinilah kita harus mengembangkan sistem yang terintegrasi tidak hanya di outlet pertamina tetapi harus terkoneksi dengan end user, makanya kita menghadirkan MyPertamina,” ucap Ega.
Baca juga: Cara Beli BBM Tanpa Aplikasi MyPertamina dan Jenis Kendaraan yang Wajib Pakai MyPertamina
“Ini bertujuan mengkoneksikan antara end user atau konsumen, dengan outlet kami, dengan produk-produk yang ditugaskan kepada kami. Karena BBM JBT-JBKP ada segmen penggunanya,” lanjutnya.
Upaya ketiga, melakukan pengawasan dan pengamanan bersama instansi Pemerintah Daerah, Kepolisian, dan instansi atau lembaga lainnya dalam hal penyaluran produk bersubsidi.
Dan yang kelima, peningkatan program marketing dan komunikasi untuk mendorong penggunaan produk non subsidi.
“Seiring dengan semakin meningkatnya volume produk subsidi, Pertamina telah melakukan berbagai upaya untuk menjaga agar penyaluran produk subsidi tidak melebihi besaran kuota yang telah ditetapkan oleh pemerintah sehingga dapat mengurangi beban subsidi dan kompensasi,” pungkas Ega.