Menparekraf Dorong Desa Wisata Hadirkan Alternatif yang Menawarkan Pengalaman Unik Bagi Wisatawan
Desa Wisata menjadi salah satu alternatif wisata alam yang dapat menghadirkan keunikan, melalui ciri khas produk lokal dan atraksi daerah
Menurut Teti acara ini menyegarkan kembali pengetahuan warga di Kabupaten Samosir di masa pemulihan sektor pariwisata khususnya dalam melayani kunjungan wisatawan yang meliputi unsur unsur Sapta Pesona, Pelayanan Prima dan CHSE.
Menurut Teti, meski sektor pariwisata telah banyak mendatangkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), banyak pelaku pariwisata di Samosir masih sangat minim dalam pelayanan terhadap wisatawan yang berkunjung, baik dari sisi jumlah maupun kapasitasnya, sementara saat ini, Kabupaten Samosir telah memiliki 54 Desa Wisata, 310 homestay, 65 pengelola sanggar wisata dan budaya, 20 situs budaya yang telah menjadi obyek wisata, dan juga mengembangkan 8 destinasi wisata pantai.
Sosialisasi Sadar Wisata ini bersifat berkelanjutan, yaitu kedepan akan dilakukan pelatihan terkait potensi produk pariwisata, kewirausahaan dan pelatihan bidang pariwisata lainnya yang diharapkan dari masing-masing desa dapat lahir local champion atau penggerak dalam pengembangan di desa wisata masing-masing.
Dimulai pertengahan Maret 2022 lalu di Lombok, Nusa Tenggara Barat, kegiatan sosialisasi merupakan bagian dari rangkaian Kampanye Sadar Wisata yang akan berlangsung di 65 desa wisata dari enam Destinasi Prioritas Pariwisata (DPP) Indonesia selama tahun 2022-2023, yang meliputi Lombok (Nusa Tenggara Barat), Danau Toba (Sumatera Utara), Borobudur-Yogyakarta-Prambanan (Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta), Bromo-Tengger-Semeru (Jawa Timur), Taman Nasional Wakatobi (Sulawesi Tenggara); dan Labuan Bajo/Taman Nasional Komodo (Nusa Tenggara Timur).