Bank Dunia Mengapresiasi Peran BUMN di Masa Pandemi Covid-19
Bank Dunia baru saja mengeluarkan kajian mengenai peran satrategis perusahaan BUMN dalam penanganan pandemi Covid-19.
Tanpa ketegasan, arahan yang jelas dan langkah kongkrit yang diberikan Menteri Erick, Poppy melihat peran perusahaan BUMN dalam merespon pandemi Covid-19 tidak akan optimal.
Peran Menteri Erick dalam membuat perusahaan BUMN melewati masa kritis di pandemi Covid-19 juga sangat vital. Pembenahan dan perbaikan yang Menteri Erick dinilai Poppy sudah tepat. Menurut Poppy, Menteri Erick berhasil membuat perusahaan BUMN semakin sehat dan profesional.
"Menteri Erick sudah menunjukan profesionalisme dalam membenahi perusahaan BUMN. Restrukturisasi perusahaan BUMN untuk menjadi lebih sehat juga sudah dilakukan Menteri Erick. Menteri Erick juga membuat sistim untuk memastikan profesionalisme management perusahaan BUMN. Penting sistim yang dibuat oleh Menteri Erick dalam melihat performa perusahaan BUMN," terang Poppy.
Beberapa perusahaan BUMN yang dinilai Poppy sudah menonjol dalam kinerja keuangan dan penerapan good corporate governance. Mereka adalah Telkom, Bank BRI dan Bank Mandiri.
Poppy mengakui memang masih ada perusahaan BUMN yang masih dalam pembenahan. Namun jumlahnya lebih sedikit ketimbang perusahaan BUMN yang memiliki kinerja baik.
"Perusahaan BUMN yang memberikan layanan kepada masyarakat sudah lebih baik kinerjanya. Dengan memberikan layanan yang semakin baik kepada publik. Sehingga sudah banyak perusahaan BUMN yang mulai pulih kinerjanya dan bisa memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Tak hanya pada masa pandemi Covid-19 saja," ujar Poppy.
Baca juga: Erick Thohir: Bank Dunia Sebut Pandemi Covid-19 Dorong Urgensi Reformasi BUMN
BUMN Didorong Buka Lapangan Kerja

Baca juga: Menteri BUMN: Swasta yang Kuasai Kebun Sawit Jangan Jadi Orang Asing di Indonesia
Berdasarkan data dari IMF, posisi BUMN kian penting dalam peta perusahaan-perusahaan di dunia dalam 10 tahun terakhir.
Pun dengan Indonesia, BUMN merupakan sepertiga kekuatan ekonomi bangsa.
Oleh karena itu, Menteri BUMN Erick Thohir, terus mendorong BUMN dapat terus meningkatkan kinerja agar memiliki kontribusi besar dalam pembukaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi.
Erick mengatakan upaya perubahan BUMN telah terwujud dalam sejumlah program transformasi bisnis hingga human capital.
Transformasi yang dijalankan mulai membuahkan hasil positif dengan kenaikan laba bersih BUMN secara konsolidasi.
Tak hanya itu, BUMN juga berkontribusi terhadap pasar bursa Indonesia yang mana 10 BUMN memiliki total valuasi hingga Rp1.907 triliun.
"Selama dua dekade terakhir, BUMN telah menjadi salah satu perusahaan multinasional terbesar dan paling cepat berkembang," ujar Erick.
Merujuk kajian Bank Dunia, BUMN bisa berperan sebagai penopang saat suatu negara mengalami krisis.