Konflik Rusia Vs Ukraina
Muncul Larangan Impor, Ini Daftar Perusahaan yang Masih Beli Minyak Mentah Rusia
negara di kawasan Asia lainnya seperti India dan China, menolak untuk mengecam tindakan Rusia dan terus membeli minyak mentah Rusia.
HELLENIC PETROLEUM
Penyulingan minyak terbesar Yunani, Hellenic Potroleum mendapat sekitar 15 persen minyak mentahnya dari Rusia. Awal bulan ini, Hellenic Potroleum mendapat pasokan tambahan dari Arab Saudi.
ISAB
Kilang terbesar di Italia, yang dimiliki Litasco SA juga memproses minyak mentah dari Rusia, walaupun juga mendapat pasokan minyak dari negara lain.
MOL
Grup minyak Hungaria, yang mengoperasikan tiga kilang di Kroasia, Hungaria dan Slovakia, masih terus membeli minyak mentah dari Rusia melalui pipa Druzhba. Hongaria sendiri menentang pelarangan untuk membeli minyak dari Rusia.
HINDUSTAN PETROLEUM
Penyulingan asal India ini membeli 2 juta barel minyak dari Rusia untuk pemuatan di Bulan Mei mendatang.
NAYARA ENERGY
Penyulingan swasta India, yang sebagian dimiliki oleh Rosneft Rusia, telah membeli minyak Rusia sekitar 1,8 juta barel dari pedagang Trafigura.
Pertamina Pertimbangkan Beli Minyak dari Rusia
Dirut PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan Pertamina sedang mempertimbangkan untuk membeli minyak mentah dari Rusia, untuk menjadi pemasok kilang minyak yang baru direnovasi.
Nicke Widyawati mengatakan, di tengah ketegangan geopolitik saat ini, Pertamina telah melakukan pembicaraan untuk pengaturan pembayaran pembelian minyak dari Rusia.
"Secara politik tidak ada masalah selama perusahaan yang kita tangani tidak terkena sanksi. Kita juga sudah membicarakan pengaturan pembayaran, yang mungkin melalui India," ujar Widyawati, pada Senin (28/3/2022) kemarin.
Indonesia sendiri sebelumnya telah menyatakan untuk tetap netral di tengah konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina, yang telah memicu krisis kemanusiaan dan geopolitik terbesar di Eropa sejak Perang Dunia Kedua. Pemerintah Indonesia telah menyatakan keprihatinan mereka atas invasi tersebut.
Putin Peringatkan Eropa Bayar Gas Pakai Rubel, Ancam akan Hentikan Pasokan