Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Muncul Larangan Impor, Ini Daftar Perusahaan yang Masih Beli Minyak Mentah Rusia

negara di kawasan Asia lainnya seperti India dan China, menolak untuk mengecam tindakan Rusia dan terus membeli minyak mentah Rusia.

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Sanusi
AFP/JOHN MACDOUGALL
Seorang demonstran menampilkan plakat bertuliskan "No Nordstream 2 (pipa gas), Tidak ada perang" selama protes di Gerbang Brandenburg Berlin pada 30 Januari 2022. - Demonstran mengkritik pasukan Putin yang berkumpul di dekat perbatasan Ukraina dan meminta Jerman untuk bermain lebih peran aktif dalam membela kepentingan Ukraina. (Photo by John MACDOUGALL / AFP) 

HELLENIC PETROLEUM

Penyulingan minyak terbesar Yunani, Hellenic Potroleum mendapat sekitar 15 persen minyak mentahnya dari Rusia. Awal bulan ini, Hellenic Potroleum mendapat pasokan tambahan dari Arab Saudi.

ISAB

Kilang terbesar di Italia, yang dimiliki Litasco SA juga memproses minyak mentah dari Rusia, walaupun juga mendapat pasokan minyak dari negara lain.

MOL

Grup minyak Hungaria, yang mengoperasikan tiga kilang di Kroasia, Hungaria dan Slovakia, masih terus membeli minyak mentah dari Rusia melalui pipa Druzhba. Hongaria sendiri menentang pelarangan untuk membeli minyak dari Rusia.

HINDUSTAN PETROLEUM

Penyulingan asal India ini membeli 2 juta barel minyak dari Rusia untuk pemuatan di Bulan Mei mendatang.

NAYARA ENERGY

Penyulingan swasta India, yang sebagian dimiliki oleh Rosneft Rusia, telah membeli minyak Rusia sekitar 1,8 juta barel dari pedagang Trafigura.

Pertamina Pertimbangkan Beli Minyak dari Rusia

Dirut PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan Pertamina sedang mempertimbangkan untuk membeli minyak mentah dari Rusia, untuk menjadi pemasok kilang minyak yang baru direnovasi.

Nicke Widyawati mengatakan, di tengah ketegangan geopolitik saat ini, Pertamina telah melakukan pembicaraan untuk pengaturan pembayaran pembelian minyak dari Rusia.

"Secara politik tidak ada masalah selama perusahaan yang kita tangani tidak terkena sanksi. Kita juga sudah membicarakan pengaturan pembayaran, yang mungkin melalui India," ujar Widyawati, pada Senin (28/3/2022) kemarin.

Indonesia sendiri sebelumnya telah menyatakan untuk tetap netral di tengah konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina, yang telah memicu krisis kemanusiaan dan geopolitik terbesar di Eropa sejak Perang Dunia Kedua. Pemerintah Indonesia telah menyatakan keprihatinan mereka atas invasi tersebut.

Putin Peringatkan Eropa Bayar Gas Pakai Rubel, Ancam akan Hentikan Pasokan

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved