Minggu, 5 Oktober 2025

G20 di Indonesia

Muncul Seruan Boikot Jika Putin Datang di KTT G20, Pemerintah Indonesia Diminta Bikin Lobi Politik

Pemerintah Indonesia diminta melakukan lobi politik khusus untuk meyakinkan negara-negara Barat, terutama AS

Editor: Sanusi
AFP/ALEXANDER VILF
Presiden Rusia Vladimir Putin menyapa penonton saat menghadiri konser yang menandai ulang tahun kedelapan pencaplokan Krimea oleh Rusia di stadion Luzhniki di Moskow. (18 Maret 2022). (Alexander VILF/POOL/ AFP) 

Itu mengapa ia menyarankan pemerintah Indonesia untuk tidak mengabulkan keputusan atau permintaan apapun dari kedua belah pihak.

Bagaimana sikap Indonesia?

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri menyatakan Indonesia sebagai ketua G-20 tahun ini tidak memihak.

Hal itu dinyatakan di tengah seruan Perdana Menteri Australia Scott Morrison agar Presiden Rusia Vladimir Putin tidak diundang dan supaya Rusia dikeluarkan dari forum itu seperti yang disampaikan Presiden AS Joe Biden.

"Sebagai presidensi tentunya dan sesuai dengan presidensi-presidensi sebelumnya adalah mengundang semua anggota G20," kata Staf Khusus Menlu bidang Penguatan Program-program Prioritas Kemenlu dan Co-Sherpa G20 Indonesia, Dian Triansyah Djani.

Ia menambahkan Indonesia dalam mengetuai berbagai konferensi suatu forum dan organisasi berpegang pada aturan yang berlaku, dan tidak terkecuali di G-20.

"Oleh karena itu memang kewajiban untuk presiden G20 untuk mengundang semua anggotanya," katanya.

KTT G-20, sambungnya, akan dipusatkan pada pemulihan ekonomi global yang menjadi prioritas penduduk dunia saat ini.

Presiden Putin, kata duta besarnya di Jakarta, Lyudmila Vorobieva, mengatakan telah menerima undangan dari Indonesia dan berkeinginan hadir di Bali pada November mendatang.

Disinggung mengenai desakan agar Rusia dikeluarkan dari G-20, Vorobieva mengatakan hal itu tidak membantu mengatasi masalah ekonomi global.

Dia mendesak Indonesia, yang tahun ini memimpin G20, untuk tidak terombang-ambing oleh tekanan dari negara-negara Barat.

Apa yang perlu dibahas dalam pertemuan G-20?

Pakar hubungan internasional, Hariyadi Wirawan, mengatakan satu hal yang diharapkan dari pertemuan KTT G-20 adalah pemerintah Indonesia bisa membawa kembali negara-negara Barat dan Rusia "ke jalur yang sebenarnya" seperti sebelum terjadinya perang di Ukraina.

Sebab setelah negara-negara Barat menjatuhkan sanksi ekonomi kepada Rusia, perekonomian dunia terancam kacau.

Halaman
1234
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved