Selasa, 7 Oktober 2025

Luhut Binsar: Efisiensi dan Hilirisasi Akan Bawa Indonesia Jadi Negara Maju Tahun 2045

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan hilirisasi dan efisiensi juga akan membawa Indonesia mampu menjadi n

Penulis: Eko Sutriyanto
Istimewa
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan saat hadir secara daring saat Rakernas Pengurus Pusat Ikatan Alumni Institut Teknologi Sepuluh November (PP IKA ITS) yang mengusung tema "Perkuat KolaborAksi IKA ITS untuk Indonesia, Sabtu (26/3/2022). 

Pertumbuhan ini, jelas Airlangga, relatif lebih baik dibandingkan negara-negara tetangga seperti Vietnam yang tumbuh 2,6 persen ataupun negara di Eropa seperti Jerman yang hanya 2,8 persen.

Pencapaian ini, tambahnya, tidak terlepas dari upaya pemerintah untuk terus menjalankan kebijakan hilirasi guna meningkatkan nilai tambah sumber daya alam di dalam negeri dan juga terus mendorong sektor manufaktur di Indonesia.

Upaya strategis ini memberikan dampak luas seperti peningkatan devisa dari ekspor, peningkatan investasi, penyerapan tenaga kerja, serta menjadi sumber penerimaan negara.

"Sebagai contoh, pemerintah telah melakukan hilirisasi di sektor industri agro, mineral logam maupun CPO. Nilai tambah yang dihasilkan CPO mendekati 4 kali lipat, begitu pula dengan nikel yang mencapai 400 kali," bebernya.

Airlangga juga menekankan terkait agenda persiapan Indonesia emas 2045.

Menurutnya, kunci dari keberhasilan Indonesia emas adalah yang pertama Indonesia harus mampu keluar dari status midle income trap.

Selain itu, Indonesia juga harus terus mendorong penciptaan sumber daya manusia unggul.

"Tentu kita harus melampaui apa yang disebut sebagai midle income trap tahun 2035. Dan tentu kita harus mendorong agar penciptaan SDM unggul, kreatif, cakap digital dan mempunyai mental kewirausahaan. Inilah yang harus didukung oleh kampus-kampus, termasuk dari ITS," tegasnya.

Indonesia, terang Airlangga, memiliki banyak potensi ekonomi digital dan pada tahun 2021, potensinya mencapai 70 miliar.

Angka ini akan terus meningkat dan diproyeksikan tahun 2025 menjadi sebesar 146 milliar.

"Dan Indonesia tentunya membutuhkan SDM-SDM yang jumlahnya sebesar 9 juta sampai tahun 2030. Dan inilah yang menjadi tangangan agar perguruan-perguruan tinggi mampu mencetak sarjana yang digital literate," imbuhnya.

Kontribusi perekonomian berbasis digital dari pengembangan potensi ini, ungkap Airlangga, bisa mencapai 4434 triliun atau 16 persen dari PDB.

Namun ia menyebutkan, jumlah kewirausahaan dilihat masih terlalu kecil, yaitu 3,4 persen.

Airlangga berharap, para alumni ITS diharapkan bisa mendorong agar entrepreneurship ini tumbuh di angka 5 persen.

"Saya mengucapkan selamat melaksanakan rapat kerja nasional (Rakernas) IKA ITS 2022, semoga rakernas ini menghasilkan gagasan dan inovasi yang tentunya mencerminkan kearifan dan terobosan yang bisa dilakukan oleh para alumni IKA ITS. Sekali lagi selamat," tutup Airlangga.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved