Senin, 6 Oktober 2025

Susul The FED, Bank Sentral Brasil hingga Hong Kong Ikut Naikkan Suku Bunga

Selain Brasil, pemerintah Hong Kong juga dikabarkan telah menaikkan suku bunga di negaranya, dari sebelumnya sebesar 0,5 persen menjadi 0,75 persen

FORBES
Gedung Bank Sentral Amerika Serikat, Federal Reserve, di Washington DC. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, BRASÍLIA – Bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Rabu (16/3/2022).

Hal itu telah memicu beberapa bank sentral dunia untuk ikut menaikkan suku bunga negaranya demi menghalau laju inflasi.

Tak berselang lama setelah The Fed mengeluarkan titah untuk menaikan suku bunga di negara AS, Brasil diketahui juga turut melakukan hal yang sama.

Baca juga: Bank Sentral Rusia Mengeluarkan Lisensi Aset Digital ke Sberbank

Demi mengurangi adanya laju inflasi yang disebabkan karena lonjakan harga pada berbagai kebutuhan pokok, akibat dari invasi Rusia ke Ukraina.

Telah membuat bank sentral Brasil menaikkan suku bunga acuan Selic sebesar satu poin persentase menjadi 11,7 persen. Keputusan tersebut merupakan kesembilan kalinya yang dilakukan Brasil secara berturut-turut.

Dilansir dilansir dari AFN, terpantau hingga sejauh ini laju inflasi tahunan Brasil telah mencapai 10,54 persen, nilai tersebut jauh di atas perkiraan bank sentral yang sebelumnya hanya memprediksi sekitar 3,5 persen.

Selain Brasil, pemerintah Hong Kong juga dikabarkan telah menaikkan suku bunga di negaranya, dari sebelumnya sebesar 0,5 persen menjadi 0,75 persen.

Perwakilan Otoritas Moneter Hong Kong (HKMA) menyebut, kenaikan suku bunga ini sengaja dilakukan untuk mengantisipasi adanya resesi pada roda pereknomian negara.

Terlebih setelah adanya penyebaran virus Covid -19, membuat pemerintah meningkatkan pembatasan pergerakan sehingga membuat roda perekonomian Hong Kong makin terancam.

Baca juga: Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga Minus 0,1 Persen di Tengah Ketidakpastian

Kepala eksekutif HKMA, Eddie Yue yang di kutip dari SCMP menyebut meski suku bunga di negaranya telah naik namun hingga saat ini perbankan di Hong Kong masih memiliki permodalan yang baik dengan posisi likuiditas yang kuat.

Dengan begitu kenaikan suku bunga ini tidak akan mengganggu aliran transaksi pada pasar modal.

"Masuknya AS ke siklus kenaikan suku bunga berada dalam ekspektasi pasar, namun Sistem keuangan dan pasar uang kami terus beroperasi dengan tertib dan lancar," jelas Eddie Yue.

Eddie Yue menambah meski kondisi permodalan Hong Kong masih stabil namun HKMA nantinya akan terus memantau pergerakan pasar secara ketat, sehingga stabilitas dalam sistem keuangan dan moneter Hong Kong akan terus terjaga.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved