Minggu, 5 Oktober 2025

Tiga BUMN Dibubarkan Karena Selalu Merugi, Erick Thohir Dorong Jumlah BUMN Hingga 37 Saja

Jumlah perusahaan milik negara atau BUMN kembali berkurang setelah Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir resmi membubarkan tiga BUMN.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Hendra Gunawan
istimewa
Menteri BUMN Erick Thohir 

Seluruh kewajiban terhadap 429 eks karyawan Iglas, termasuk pesangon, telah diselesaikan pada September 2021. Sementara kewajiban kreditur dan vendor lainnya akan diselesaikan dengan penjualan aset yang akan dilakukan oleh kurator.

PT Kertas Kraft Aceh (Persero)

KKA sudah menghadapi kondisi di mana teknologi alat produksi sudah tertinggal, sehingga sudah tidak mampu bersaing dengan kompetitor yang memiliki teknologi terkini.

Jika dilakukan revitalisasi, akan membutuhkan biaya investasi yang sangat besar.

Pendapatan KKA sejak 2012 hanya berasal dari optimalisasi pembangkit listrik yang saat ini dijalankan dengan skema kerjasama operasi (KSO) sewa pembangkit bersama PJBS.

Per 2020, posisi ekuitas KKA negatif Rp2 triliun.

Menindaklanjuti pembubaran KKA, kewajiban karyawan termasuk pesangon akan dibayarkan melalui mekanisme dana talangan oleh PPA.

Menteri Erick mengungkapkan, keputusan pembubaran adalah langkah terbaik karena 3 BUMN tersebut sudah tidak dapat melaksanakan perannya dalam memberikan kontribusi terhadap perekonomian nasional, meraih keuntungan, dan memberikan kemanfaatan umum sesuai Undang- Undang BUMN No.19 Tahun 2003.

"Langkah ini juga sejalan dengan transformasi yang dijalankan Kementerian BUMN agar perusahaan-perusahaan BUMN makin profesional, transparan, dan akuntabel," pungkas Erick.

Masih ada 4 BUMN Yang Mau Dilikuidasi

Erick Thohir menyebutkan saat ini BUMN yang masih ada berjumlah 41 perusahaan, dan masih akan melakukan perampingan lagi.

Menurutnya, paling tidak hingga 2024 mendatang jumlah BUMN yang masih ada sebanyak 37 saja.

Artinya ada 4 BUMN lagi yang bakalan dilikuidasi. Dua diantaranta adalah PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) dan PT Istaka Karya (Persero).

Keduanya masih diproses di PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) dan Danareksa.

Ia juga mengungkapkan, perampingan jumlah BUMN bakalan terus dilakukan hingga jumlahnya menjadi 30-an perusahaan yang bakalan dilakukan para penerusnya.

"Dari 108 BUMN yang dikecilkan jadi 41 BUMN sudah berjalan baik. Apakah puas disitu? Tentu tidak, karena itu kita akan terus mendorong bagaimana konsolidasi BUMN dari 41 ke 30, tetapi tentu in perlu waktu. Karena itu di masa kepemimpinan saya, saya coba fokuskan dari 41 ke 37," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved