Selasa, 30 September 2025

Mengenal Lebih Dekat Binary Option, Investasi Trading Ilegal yang Mirip Tebak-tebakan

Dengan iming-iming untung besar dalam waktu singkat, serta bisa digunakan pemula, binary option pun mendadak digandrungi masyarakat.

Editor: Choirul Arifin
Syahrizal Sidik
Ketua Satgas Waspada Investasi OJK Tongam L Tobing 

Menurutnya, langkah yang diambil regulator dengan melakukan pemblokiran tidak akan banyak berarti, karena afiliator dan binary option tidak akan ada habis dan selalu muncul.

Layaknya judi online, pemblokiran dan pembatasan akses tidak akan banyak berarti.

“Jadi ya memang yang paling utama itu adalah masyarakat kita sendiri harus belajar dan mencari tahu terlebih dahulu investasi apa yang mereka ikuti. Jangan gampang tergiur dengan penawaran-penawaran yang ada,” ungkapnya.

Sementara terkait keberadaan afiliator, ia mendorong masyarakat untuk tidak ragu melaporkannya ke pihak kepolisian jika memang dengan sengaja merugikan kliennya dan terbukti memaksa mengajak bergabung.

Desmond menambahkan, selain dari sisi regulasi yang tidak berizin, binary option pada praktiknya justru merugikan. Pertama, trading di binary option sama halnya dengan trading melawan broker (house). Masalahnya, tidak ada yang bisa menang melawan House.

Mungkin sesekali bisa menang, tapi tidak dalam jangka panjang. House bisa berbuat apapun, karena ia yang mengontrol semuanya.

Lalu, keuntungan yang tidak maksimal seiring payout dari binary option di bawah 100 persen. Dengan demikian risiko yang diambil oleh trader binary option selalu lebih besar dari reward-nya.

Misalnya payout yang ditawarkan 60%, berarti rasio Risk to Reward adalah 1 : 0,6, alias mengorbankan 1 hanya untuk dapat 0,6. Itupun kalau dapat.

Desmond juga bilang, sudah keuntungan tidak seberapa, risiko yang diambil justru selalu maksimal. Artinya 100% uang yang dipakai buka posisi pasti habis kalau kalah.

Belum lagi, timeframe di binary option yang cenderung pendek, di mana trading jangka pendek cenderung lebih berpeluang kalah daripada menang.

Terakhir, trader di binary option tidak punya opsi cutloss layaknya trader saham atau forex. Ini membuat trader hanya bisa menunggu uangnya habis kalau pasar bergerak tidak sesuai harapannya.

“Jadi sebaiknya hindari saja binary option ini, risikonya adalah pasti rugi karena sistem binary dibuat untuk merugikan trader-nya. Sementara para afiliator juga kaya karena dari komisi nasabah, bukan trading binary,” tutup Desmond.

Reporter: Hikma Dirgantara | Sumber: Kontan

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan