Sabtu, 4 Oktober 2025

Jadi Simbol Kebangkitan, Kopi Desa Sumber Agung Dipamerkan di Festival Kopi KLHK

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyelenggarakan Festival Pesona Kopi Agroforestri.

Freepik
ilustrasi 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyelenggarakan Festival Pesona Kopi Agroforestri.

Acara ini dihadiri beragam hasil kopi agroforestri dari seluruh Indonesia.

Desa Sumber Agung yang berlokasi di Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat (Kalbar) turut memamerkan hasil komoditas kopi.

Menurut Kepala Desa Sumber Agung Arifin Noor Aziz, yang juga turut hadir dalam festival ini, menjelaskan bagaimana perjuangannya bersama dengan kelompok masyarakat petani kopi dalam membangkitkan kembali kopi di daerahnya.

"Kebakaran hutan tahun 2015 lalu membuat ratusan hektare lahan petani rusak parah, termasuk di Desa kami," ungkap Arifin melalui keterangan tertulis, Jumat (28/1/2022).

Baca juga: Strategi Pemerintah agar Kopi Indonesia Bisa Merajai Dunia

"Sebagai salah satu kawasan penghasil kopi terbaik di Kalbar, lahan seluas 500 hektare yang didominasi tanaman kopi hangus terbakar. Ribuan petani sempat patah semangat kala itu," tambah Arifin.

Arifin juga mengatakan, sejak tahun 1999 Desa Sumber Agung pernah berjaya sebagai penghasil kopi terbesar di Kabupaten Kubu Raya Kalbar.

Dirinya mengungkapkan perlunya kerja keras dan kerja cerdas dalam membangkitkan kembali semangat para petani kopi di desanya.

"Dua tahun kami berjibaku mengelola lahan yang rusak dan jumlah komoditi yang menurun drastis," kata Arifin.

Hingga pada akhir tahun 2017, para petani Desa Sumber Agung mendapatkan angin segar untuk terus berproduksi dan kembali meningkatkan perekonomiannya melalui program Desa Makmur Peduli Api (DMPA) dari PT Daya Tani Kalbar, yang merupakan mitra pemasok Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas.

Baca juga: Resmikan Koperasi Produsen Kopi di Tasikmalaya Wamentan Ingin Maksimalkan Hilirisasi

“Kami membangun komunikasi dengan PT Daya Tani Kalbar, yang akhirnya menjadikan program pemberdayaan masyarakat. Dari areal yang terbakar, kami bisa menghijaukan kembali dan revegetasi tanaman-tanaman produktif,” ucapnya.

Dari program DMPA, para petani dibina untuk mengelola lahan yang ditanam bibit kopi.

Lalu, dari 500 hektare lahan yang terbakar, ada sekitar 50 hektare yang dirawat masyarakat untuk kembali ditanam dengan model tumpang sari, sehingga tidak fokus bibit kopi saja.

“Kami tidak susah untuk menemukan potensi komoditi utama, sehingga program ini tinggal dikembangkan dan develop ekonomi. Yang juga sejalan dengan APP Sinar Mas, terkait penanganan karhutla, ekologi dan lainnya,” ucap Dito Cahya Renaldi, Social Impact & Community Development PT Daya Tani Kalbar.

Dari program DMPA yang sudah beberapa tahun berjalan, perekonomian masyarakat di Desa Sumber Agung sangat terbantu.

Dari Bumdes, bubuk kopi khas Sumber Agung dibantu pendistribusiannya ke pasar lokal di Kalbar, hingga tembus ke Jakarta dan Jawa Tengah.

Dalam sebulan, mereka bisa memasarkan sekitar 100 kg kopi per bulannya dan madu kelulut hingga 50-100 kg per bulan.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved