Menparekraf Sandiaga Uno Dorong Santri Jadi Entrepreneur Setelah Lulus dari Pesantren
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mendorong para santri untuk tidak jadi pencari kerja setelah lulus dari pondok pesantren.
lihat foto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mendorong para santri untuk tidak jadi pencari kerja setelah lulus dari pondok pesantren. Namun, jadi pencipta lapangan kerja.
Disampaikan Sandiaga saat audiensi dengan Santripreneur Indonesia di Gedung Sapta Pesona, Kemenparekraf, Jakarta Pusat, Selasa (18/1/2022).
Sandiaga mendukung program yang diusung Santripreneur Indonesia, seperti Santri Camp Boot 2019, Santripreneur Awards, Santripreneur Bisnis Forum, Santripreneur Inspiratif Talkshow dan lainnya.
Baca juga: MotoGP Terancam Batal, Sandiaga Uno: Indonesia Tidak Terima Diancam-ancam
Sejumlah program tersebut katanya bisa diselaraskan dengan konsep Santri Digitalpreneur yang diusung Kemenparekraf.
"Kolaborasi ini bagian dari upaya pemulihan ekonomi untuk memperluas kesempatan kerja. Kita ingin santri-santri ini lulus dari pesantren bukan sebagai pencari kerja, tapi justru menciptakan lapangan kerja," ujar Sandiaga dalam keterangannya, Selasa (18/1/2022).
Sandiaga mengingatkan pentingnya melakukan kolaborasi. Mengingat satu wirausaha mampu melahirkan empat lapangan kerja.
Sehingga apabila dikalikan dengan jumlah santri di Indonesia yang mencapai 5 juta orang, jumlah lapangan kerja yang tercipta mencapai 20 juta.
Baca juga: Ramai NFT dan Metaverse, Sandiaga: Pelaku Parekraf Harus Liat Peluang Ini
"Jadi tidak pakai lama, tidak pakai ribet, tidak pakai ruwet, kita implementasi kebijakan secara tegas, kita hadirkan kebangkitan ekonomi untuk menghadapi tantangan ke depan, terutama tentang lapangan pekerjaan ini melalui kegiatan wirausaha," tutur Sandiaga.
"Kita sangat ingin segera bergerak, mudah-mudahan ini kita niatkan sebagai ibadah dan 2022 ini adalah tahun kebangkitan ekonomi," sambungnya.
Dalam audiensi tersebut dihadiri KH Ahmad Sugeng Utomo, H Bambang Sutejo, KH Abdullah Affaz, Achmad Muzzaki, Arif Sudrajat, GNP Ngurah Yasa, HM Asrori dan KH Bukhori Al Zachrowi.
