Rabu, 1 Oktober 2025

Insentif PPnBM Otomotif Tidak Bisa Diremehkan, Gaikindo Target Jual 900.000 Unit Mobil

Dalam skemanya, diskon PPnBM 100% untuk mobil LCGC akan berlaku sepanjang kuartal I-2022. Pada kuartal II-2022, pemerintah

Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS/CHOIRUL ARIFIN
Mobil LCGC Daihatsu Sigra di booth Daihatsu di pameran otomotif Telkomsel IIMS 2019, Kamis (2/5/2019) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Insentif pajak penjualan atas barang mewah ditanggung pemerintah (PPnBM) untuk mobil harga Rp 200 juta hingga Rp 250 juta dilanjutkan tahun ini.

Sedangkan untuk mobil jenis low cost green car (LCGC) dikenakan diskon PPnBM DTP 100 persen.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam siaran pers, Selasa (18/1) mengatakan, hal tersebut sesuai dengan persetujuan Presiden Joko Widodo.

“Sesuai yang disampaikan oleh Bapak Menko Perekonomian bahwa Bapak Presiden telah menyetujui perpanjangan insentif PPnBM DTP untuk kendaraan bermotor ini.

Namun, ada persyaratan local content atau local purchase yang sedang dibahas nilainya oleh tim teknis,” kata Agus Gumiwang.

Dalam skemanya, diskon PPnBM 100% untuk mobil LCGC akan berlaku sepanjang kuartal I-2022. Pada kuartal II-2022, pemerintah akan mengenakan tarif PPnBM sebesar 1% dan 2% pada kuartal III-2022.

Baca juga: Diskon PPnBM Pembelian Mobil Baru Diperpanjang dan Diberikan Secara Periodik, Begini Skemanya

Pada tiga bulan terakhir tahun ini, program mobil murah ini akan dikenakan pajak barang mewah sesuai PP 74/2021 yakni 3%.

Berikutnya, skema untuk kendaraan dengan harga Rp 200 juta–Rp 250 juta yang tarif PPnBM-nya sebesar 15%, pada Kuartal I akan diberikan insentif sebesar 50% yang ditanggung pemerintah, sehingga masyarakat hanya membayar PPnBM sebesar 7,5%, sedangkan di kuartal II kembali membayar penuh sebesar 15%.

Pada tahun lalu, diskon PPnBM 100% diberikan kepada mobil yang memiliki local purchase sebanyak 60%.

Kebijakan tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 120/2021 dengan ketentuan diskon PPnBM 100% untuk mobil dengan isi silinder di bawah 1.500 cc, diskon sebesar 50% untuk mobil dengan isi silinder 1.501 cc-2.500 cc berpenggerak 4x2, dan potongan 25% untuk mobil berkapasitas sama dan berpenggerak 4x4.

Menperin menjelaskan, perpanjangan insentif PPnBM DTP untuk kendaraan LCGC dan mobil di bawah Rp 250 juta akan memberikan dampak positif terhadap peningkatan penjualan mobil produksi dalam negeri.

Baca juga: Diskon PPnBM untuk LCGC Direstui Jokowi, Honda: Kami Sedang Tunggu Detail Aturannya

Hal ini karena kendaraan penumpang di bawah Rp 250 juta merupakan segmen andalan industri otomotif nasional yang perlu terus dikembangkan.

“Produk dengan segmen tersebut mendominasi pangsa pasar atau sesuai dengan daya beli masyarakat, yaitu sebesar lebih dari 60%.

Juga memiliki rata-rata kandungan lokal yang tinggi, sehingga berpeluang menjadi basis ekspor untuk negara-negara berkembang,” paparnya.

Di samping itu, perpanjangan insentif PPnBM DTP, meskipun tidak sebesar tahun kemarin tetap akan mampu mengurangi shock penjualan kendaraan penumpang di masyarakat akibat kenaikan harga OTR yang sangat tinggi.

Hal ini disebabkan tarif PPnBM segmen kendaraan penumpang kurang dari 10 orang berdasarkan PP 73/2019 sebesar 15% yang sebelumnya sebesar 10% berdasarkan PP 41/2013.

“Segmen LCGC dan mobil di bawah Rp 250 juta sangat sensitif terhadap harga sehingga sebelum adanya kepastian perpanjangan insentif PPnBM DTP ini masyarakat lebih memilih wait and see yang menyebabkan penurunan purchase order dalam beberapa minggu terakhir,” terang Agus.

Kemenperin mencatat, kinerja penjualan mobil peserta PPnBM DTP tahun lalu pada periode Maret-Desember 2021 sebanyak 519.000 unit atau meningkat sebesar 113% (275.000 unit) dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Peningkatan ini berkontribusi cukup besar terhadap pertumbuhan industri alat angkutan pada kuartal II dan III tahun 2021 masing-masing sebesar 45,2% (yoy) dan 27,8% (yoy).

Selain itu, dalam proses manufakturnya peserta program PPnBM DTP telah melibatkan sebanyak 319 perusahaan industri komponen Tier 1 dan tentunya hal ini mendorong peningkatan kinerja industri komponen Tier 2 dan 3 yang sebagian besar termasuk kategori industri kecil dan menengah (IKM).

Baca juga: Avanza dan Xenia Tak Tercantum di Daftar Calon Penerima Insentif PPnBM DTP Permanen

“Perpanjangan insentif PPnBM DTP tahun 2022 akan menjaga momentum pertumbuhan industri otomotif nasional sekaligus meningkatkan utilisasi dan kinerja sektor industri komponen otomotif termasuk IKM,” tegas Agus.

Apabila merujuk data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), terjadi peningkatan penjualan mobil secara wholesales (pabrik ke diler) maupun ritel (diler ke konsumen) pada 2021.

Pertumbuhannya mencapai 66,6% (yoy) untuk penjualan wholesales dan 49,2% (yoy) untuk ritel.

Jumlah penjualan mobil (wholesales) sepanjang 2021 tercatat mencapai 887.200 unit dan penjualan mobil (ritel) mencapai 863.359 unit.

Sambutan Gaikindo

Ketua I Gaikindo Jongkie D Sugiarto menilai, dampak positif dari insentif PPnBM mobil tak bisa dianggap remeh.

“Lihat saja dari angka penjualan sebelum dan sesudah Maret 2021, pengaruh PPnBM DTP sangat besar. Kami telah memberikan masukan-masukan kepada pemerintah melalui Kemenperin,” imbuhnya.

Gaikindo telah menargetkan penjualan mobil pada 2022 mencapai 900.000 unit.

Angka itu sejatinya masih lebih rendah daripada sebelum pandemi yang mencapai 1 juta penjualan per tahun.

Menurutnya, insentif PPnBM DTP untuk mobil juga akan berdampak pada pencapaian penjualan pada tahun ini.

Apalagi, insentif PPnBM sejatinya tak hanya memberi benefit kepada industri otomotif.

Industri penunjang kendaraan bermotor, masyarakat, hingga pemerintah dinilai merasakan manisnya pembebasan pajak tersebut.

Marketing and Customer Relations Division Head PT Astra International Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) Hendrayadi Lastiyoso, menyambut baik program insentif dari pemerintah tersebut.

"Daihatsu menyambut baik dan dengan senang hati kebijakan PPnBM DTP untuk mobil LCGC di awal tahun 2022 ini dan tentunya sangat mendukung kebijakan tersebut, karena kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah tentunya telah mempertimbangkan dari segala aspek," tutur Hendra kepada Tribunnews, Senin (17/1/2022).

Diskon PPnBM DTP di awal tahun ini diharapkan dapat merangsang konsumen untuk membeli produk-produk yang mendapat kelonggaran pajak tersebut.

Untuk Daihatsu, produk LCGC mereka seperti Ayla dan Sigra tentunya akan semakin terjangkau dengan adanya insentif tersebut.

"Seperti halnya tahun lalu, Kebijakan PPnBM DTP ini akan menjadi stimulus bagi konsumen dalam melakukan pembelian kendaraan baru, khususnya mobil-mobil LCGC seperti halnya Astra Daihatsu Ayla dan Astra Daihatsu Sigra di periode awal tahun 2022 ini, karena harganya akan semakin terjangkau," imbuh Hendra.

Tunggu Detilnya

Sebagai informasi, untuk mobil berjenis LCGC pada tahun 2022 dikenai pajak PPnBM 3 persen. Dengan disetujuinya insentif PPnBM DTP maka pajaknya akan menjadi nol persen.

Sebagai produsen kendaraan di Indonesia yang juga memiliki produk LCGC yakni Brio, PT Honda Prospect Motor mendukung program tersebut.

Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor Yusak Billy, mengatakan Honda optimis kebijakan tersebut untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi.

"Kami yakin pemerintah akan memberikan kebijakan yang tepat untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi secara general melalui industri otomotif ini. Kami pasti akan mendukungnya.

Untuk aturan baru ini, baru saja ada prescon dari pemerintah dan kami sedang menunggu aturan detailnya dulu. Nanti saya update lagi bila semua detail regulasinya keluar," ungkap Billy kepada Tribunnews, Senin (17/1/2022).

Honda Brio sendiri menjadi produk LCGC terlaris hampir di setiap bulan pada 2021. Desainnya yang eye catching berhasil menyasar konsumen milenial. (Dimas Andi, Selvi Mayasari)

Sumber: Kontan

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved