Minat Kalangan Mahasiswa Mendirikan untuk Startup Perlu Difasilitasi
Antusiasme mendirikan startup pun sangat terlihat di kalangan anak-anak muda Indonesia, terutama mahasiswa.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perkembangan usaha rintisan di Indonesia kian menggeliat. Antusiasme mendirikan startup pun sangat terlihat di kalangan anak-anak muda Indonesia, terutama mahasiswa.
Pada berbagai ajang pembinaan, kompetisi ide bisnis, maupun penghargaan bagi startup yang baru didirikan selalu ramai diminati peserta.
"Kami melihat, tingginya minat kalangan mahasiswa untuk mendirikan startup perlu difasilitasi dengan baik. Inilah yang mendorong MIKTI menggulirkan Startup Merdeka batch pertama. MIKTI berharap melalui program tersebut akan lebih banyak startup founder lahir dari kalangan mahasiswa, yang andal dalam menghadirkan solusi teknologi dan berdampak luas bagi masyarakat,” jelas Andy Zaky, Ketua Umum MIKTI dalam keterangan resminya, Selasa (22/12).
Baca juga: Gelar The NextDev Talent Scouting 2021, Telkomsel Berusaha Cetak Startup Unggulan
Sekadar informasi saja, Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Sebanyak 130 mahasiswa dari 28 Universitas mengikuti program studi independen bersertifikat “Startup Merdeka” batch pertama. Mereka memiliki 36 ide bisnis, yang dibawa ke dalam program yang dirancang untuk memandu mahasiswa membentuk pola pikir serta mempersiapkan pengetahuan dan keterampilan sebagai founder startup ini.
Selama 15 pekan dan dibimbing oleh para mentor, mahasiswa mempraktekkan secara langsung berbagai metode dalam pengembangan ide produk berbasis teknologi. Mulai dari tahap identifikasi permasalahan, rumusan ide solusi, validasi target pasar dan pengembangan prototipe produk versi awal.
Baca juga: Buka Kantor Pertama di Indonesia, Startup Adtech Video Online Pancast Ekspansi ke Asia Tenggara
Sebagai penutup program batch pertama tersebut, diselenggarakan Demo Day secara daring (21/12). Sebanyak 13 rencana pendirian startup dipresentasikan oleh para mahasiswa kepada pengelola inkubator, akselerator, investor, serta mitra strategis lainnya.
Dalam rangkaian Demo Day Program Startup Merdeka, MIKTI juga meluncurkan buku referensi untuk para penggiat startup yaitu berjudul Startup Tools.
Buku ini merangkum berbagai jenis perangkat atau kerangka kerja yang dapat dijadikan rujukan oleh praktisi baik yang bergerak di bisnis startup maupun di bisnis lainnya secara umum, serta program inkubasi startup dan pendidikan kewirausahaan di perguruan tinggi.
Baca juga: Grab Buka Lowongan Kerja Startup Posisi GrabFood Marketing Manager, Berminat?
“Banyaknya antusiasme masyarakat untuk mendirikan startup memerlukan sebuah referensi yang bisa dijadikan panduan. Referensi yang berkualitas sekaligus mudah diaplikasikan dalam konteks Indonesia. Referensi ini bisa digunakan oleh mereka yang memang akan atau sedang menjalankan bisnis startup-nya maupun akademisi dalam membimbing para mahasiswa dalam mewujudkan ide startup,” tambah Andy Zaky.
Inisiatif MIKTI dalam menerbitkan buku Startup Tools diapresiasi oleh Mira Tayyiba, Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika RI.
Menurut Mira, semakin meningkatnya antusiasme mahasiswa terhadap dunia startup membutuhkan dukungan dari berbagai pihak untuk membimbing mereka dalam perjalanan mewujudkan ide-idenya.
Referensi yang berkualitas tentang bagaimana membangun startup juga sangat dibutuhkan. Dengan demikian akan melahirkan talenta-talenta digital yang kompeten untuk mengembangkan ekosistem bisnis berbasis teknologi di Indonesia.
artikel ini sudah tayang di KONTAN dengan judul MIKTI Fasilitasi Mahasiswa Jalankan Startup