Jumat, 3 Oktober 2025

PGN Genjot Kinerja Operasional dan Keuangan di Tengah Pandemi

PT PGN Tbk sebagai Subholding Gas PT Pertamina (Persero) terus berupaya meningkatkan kinerja operasional dan keuangan di tengah pandemi Covid-19

dok. PGN
Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama. PGN Genjot Kinerja Operasional dan Keuangan di Tengah Pandemi 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT PGN Tbk sebagai Subholding Gas PT Pertamina (Persero) terus berupaya meningkatkan kinerja operasional dan keuangan di tengah pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi. 

Berkaca pada kinerja PGN pada triwulan III 2021, PGN optimis dapat meningkatkan kinerja operasiondal dan keuangan sesuai RJPP dan pemenuhan kewajiban.

Pendapatan perseroan sebesar USD 2.254,3 juta dolar AS dan berhasil mencatat laba operasi sebesar 326 juta dolar AS.

Baca juga: Kembangkan Gas Bumi, PGN Gencarkan Sinergi dan Kolaborasi Berbagai Pihak

PGN juga berhasil meraih peningkatan laba diatribusikan ke induk menjadi  286,2 juta dolar AS, dibandingkan periode yang sama pada 2020 sebesar 53,3 juta dolar AS. 

Sekretaris Perusahaan PT PGN Tbk, Rachmat Hutama mengatakan, hal ini disokong dari kinerja operasional yang memperlihatkan tren positif dimana volume niaga gas selama periode Januari – September 2021 sebesar 873 BBTUD dan naik jika dibandingkan volume niaga gas triwulan III 2020 sebesar 812 BBTUD (YoY). 

"Untuk volume transmisi pada periode yang sama tahun 2021 sebesar 1.238 MMSCFD. Posisi PGN sebagai Subholding Gas Pertamina semakin memperkuat kinerja konsolidasi dan peningkatan pemanfaatan gas di sektor kilang, transportasi marine dan tentunya kemudahan akses terhadap pasokan dari hulu," ujar Rachmat, Sabtu (18/12/2021).

Adapun posisi keuangan konsolidasian PGN per 30 September 2021, tetap menunjukkan posisi keuangan yang masih baik, dengan total aset sebesar 7.54 miliar dolar AS, total liabilitas 4.25 miliar dolar AS, total ekuitas 3.29 miliar dolar AS, serta rasio lancar (perbandingan aset lancar dengan liabilitas jangka pendek) sebesar 2.24 kali. 

Hal ini menunjukkan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya masih sangat baik. 

"Rasio Debt Service (EBITDA/(Beban Bunga + Pokok Pinjaman) PGN sebesar 2.69 kali, memperlihatkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi pembayaran bunga dan pokok pinjaman masih mencukupi," ucap Rachmat.

Baca juga: Kurangi Konsumsi Solar, PGN dan KAI Uji Dinamis Kereta Api Gunakan LNG

Adapun tingkat leverage PGN yang dicerminkan oleh rasio Debt-to-Equity (DER) per TW III 2021 adalah 0,89 kali, nilai ini masih dibawah batas financial covenant (maksimal 2,33 kali) yang disyaratkan oleh lender PGN

Ia menyebut, kondisi ini menunjukan PGN masih dalam kondisi leverage yang baik, performance keuangan yang sehat sehingga jauh dari potensi rugi, serta cukup terbuka ruang pendanaan eksternal untuk pengembangan perusahaan. 

Begitu juga dengan saldo kas PGN per 30 September 2021 sebesar 1,4 milliar dolar AS, dapat diproyeksikan masih dapat memenuhi kewajiban pembayaran utang.

"Dengan kinerja yang baik dan kendali PGN yang berada satu tingkat di bawah Pertamina, hal ini tidak mempengaruhi kemampuan PGN dalam memenuhi kewajiban utang-utangnya, dan tidak akan mempengaruhi posisi keuangan Pertamina lebih lanjut," ujarnya. 

Secara grup, kata Rachmat, PGN juga mencetak volume upstream sebesar 6,46 MMBOE, Regasification sebesar 88 BBTUD, LPG Processing sebesar 101 TPD, dan Oil Transport sebesar 9.301 BOEPD. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved