Penerbangan Bisa Langsung ke Arab Saudi, Garuda Indonesia Langsung Ambil Ancang-ancang
Maskapai pelat merah Garuda Indonesia bersiap untuk melayani rute penerbangan para jemaah umrah Indonesia ke Arab Saudi.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Maskapai pelat merah Garuda Indonesia bersiap untuk melayani rute penerbangan para jemaah umrah Indonesia ke Arab Saudi.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, yang merespon adanya kabar Otoritas Umum Penerbangan Sipil (GACA) Arab Saudi yang mengumumkan bahwa warga negara Indonesia (WNI) sudah bisa terbang langsung ke sana tanpa karantina 14 hari di negara ketiga mulai 1 Desember 2021 pukul 01.00 waktu setempat.
Negara-negara lain yang diizinkan untuk terbang langsung ke Arab Saudi adalah Pakistan, Brasil, Vietnam, Mesir, dan India.
Kendati tidak perlu karantina 14 hari di negara ketiga, para pelancong dari enam negara tersebut wajib karantina lima hari setibanya di Arab Saudi.
Aturan itu diberlakukan kepada seluruh pelancong, terlepas dari status vaksinasi Covid-19 yang mereka miliki.
Meskipun demikian, Bos Garuda Indonesia hingga saat ini masih menunggu aturan dan detail resmi dari Pemerintah.
“Untuk detail (aturannya) kami masih akan menunggu,” ucap Irfan saat dihubungi Tribunnews, Jumat (26/11/2021).
Baca juga: Penerbangan Langsung ke Arab Saudi Tak Lagi Wajib Booster Vaksin, Menag Ingatkan Patuhi Prokes
Sebelumnya, Perseroan juga telah mengusulkan untuk memberlakukan penerbangan langsung dari Indonesia ke Arab Saudi guna melayani jemaah umrah.
Hal tersebut dilakukan Garuda Indonesia demi kenyamanan para jamaah yang hendak melakukan ibadah religi di tanah suci.
“Rasanya zalim kalau kita bawa jamaah itu mampir-mampir (transit). Maka dari itu saya sudah mengajukan proposal (agar penerbangan) Umrah itu langsung. Dan ini bukan persoalan bisnis,” papar Irfan.
Tak hanya dari Jakarta, penerbangan menuju Arab Saudi ini diharapkan bisa dilakukan di kota-kota besar Indonesia yang lain.
Baik itu di Surabaya, ataupun dari Makassar.
“Kita juga tidak hanya ingin (keberangkatan) dari Jakarta, tapi juga dari Makassar, Surabaya, daerah Sumatera, dan juga Lombok. Dan kita tidak mau mereka transit di Jakarta," pungkasnya.