Dorong Praktik Ekonomi Berkelanjutan, Industri Dinilai Perlu Berinovasi dan Bersinergi
Dunia usaha terus didorong untuk berperan serta dalam menciptakan ekonomi berkelanjutan.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dunia usaha terus didorong untuk berperan serta dalam menciptakan ekonomi berkelanjutan. Karenanya, dibutuhkan inovasi dan sinergi stakeholder, termasuk pelaku usaha.
Ketua National Center for Sustainability Reporting, Ali Darwin, mengapresiasi terhadap pelaporan dan kinerja perusahaan yang tahun ini ikut serta dalam Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2021.
"Aksi keberlanjutan memerlukan inovasi dan kolaborasi dari berbagai pemangku kepentingan, dan aksi tersebut perlu diungkapkan dalam laporan keberlanjutan," ujarnya di Jakarta, akhir pekan lalu.
Baca juga: Daftar Provinsi yang Telah Menetapkan Upah 2022 dan Jumlah Besarannya
Danone-AQUA kembali menegaskan komitmennya untuk menerapkan praktik bisnis berkelanjutan serta Good Corporate Governance dengan memberikan transparansi dari setiap aspek operasionalnya.
Atas komitmennya tersebut, Laporan Keberlanjutan Danone-AQUA tahun 2019-2020 yang berjudul “Menjaga Kebaikan untuk Indonesia yang Lestari” berhasil meraih peringkat kategori emas pada Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2021 yang diselenggarakan pada 17 November 2021 di Jakarta.
Melalui Laporan Keberlanjutan tersebut, Danone-AQUA memaparkan visi, strategi, hingga capaian kinerja keberlanjutannya selama dua tahun terakhir.
Baca juga: Pentingnya Kolaborasi untuk Mengoptimalisasikan Dampak Program CSR
Vice President General Secretary Danone Indonesia, Vera Galuh Sugijanto, menjelaskan Danone-AQUA selalu berupaya untuk membangun model pertumbuhan bisnis yang seimbang, menguntungkan, dan berkelanjutan sehingga menciptakan nilai jangka panjang bagi para pemangku kepentingan.
Sejalan dengan visi Danone secara global, One Planet One Health, pihaknya berkomitmen untuk terus mengembangkan berbagai inisiatif keberlanjutan dalam mendukung target pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) Pemerintah Indonesia.
"Melalui Laporan Keberlanjutan yang kami luncurkan ini, kami berharap dapat memberikan informasi secara transparan kepada para pemangku kepentingan tentang sejauh mana pencapaian inisiatif keberlanjutan tersebut serta dampaknya di seluruh rantai bisnis kami,” ujar dia.
Sebelumnya, Pemerintah Indonesia telah mengintegrasikan 17 tujuan besar dan 169 target dari agenda SDGs ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional di tahun 2020-2024. Hal ini menunjukkan bahwa agenda SDGs bukan hanya sekadar menjadi komitmen global, namun menjadi panduan untuk Indonesia menerapkan program pembangunan nasional yang inklusif dan berkelanjutan.
Menyadari pentingnya peran perusahaan dalam hal ini, Danone-AQUA mengembangkan berbagai inisiatif yang menyentuh aspek keberlanjutan alam dengan menjaga sirkularitas di tiga hal yaitu air, energi, dan kemasan, aktif mengampanyekan pola hidup sehat, membangun bisnis model yang memberdayakan komunitas, serta membangun iklim kerja yang inklusif dan memberdayakan karyawan.
Baca juga: Sukses Berdayakan Masyarakat, PLN Raih 6 Penghargaan Nusantara CSR Awards 2021
Sebagai salah satu mitra dalam inisiatif menjaga keberlanjutan sumber daya air, Ahli Hidrogeologi, Departemen Teknik Geologi, Universitas Gajah Mada, Heru Hendrayana mengatakan bahwa kerja sama UGM dan Danone AQUA dalam penelitian Hidrogeologi telah memberikan dampak positif kepada kepada para pengguna air.
“Pengguna air mendapatkan pengetahuan dan pemahaman yang benar bagaimana menjaga dan melestarikan sumber daya air, serta mengetahui bagaimana kondisi dan keberadaan sumber daya air di daerahnya sehingga mereka menjadi lebih peduli terhadap lingkungan, khususnya dalam pemanfaatan sumber daya air berkelanjutan,” katanya.
Untuk memastikan sirkularitas dan keberlanjutan sumber daya air, hingga saat ini Danone–AQUA telah melakukan berbagai inisiatif untuk tetap menjaga kualitas dan kuantitasnya dan tercatat telah menanam lebih dari 2,5 juta pohon, membangun lebih dari 1.900 sumur resapan dan membangun lebih dari 81.000 biopori.
Kemudian membangun fasilitas panen hujan, serta mengembangkan 19 Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) baik di dalam area pabrik ataupun di luar area pabrik melalui kerjasama dengan berbagai pihak.