Perusahaan Belanda Diajak Tambah Investasinya di Indonesia
Total investasi Belanda di Indonesia berada diurutan enam dengan nilai lebih dari 1,4 miliar dolar AS pada 2020.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendorong perusahaan asal Belanda meningkatkan investasi dan perdagangan dengan Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Airlangga saat pertemuan virtual dengan Menteri Perdagangan Luar Negeri dan Kerjasama Pembangunan Belanda Tom De Bruijn.
Menurutnya, sebagai partner strategis, masih banyak potensi perdagangan dan investasi yang masih dapat dieksplorasi lebih dalam antara Indonesia dengan Belanda
Nilai perdagangan Indonesia-Belanda meningkat 26,27 persen atau sebesar 2,9 miliar dolar AS (Januari-Juli 2021) jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Total investasi Belanda di Indonesia berada diurutan enam dengan nilai lebih dari 1,4 miliar dolar AS pada 2020.
Baca juga: Iklim Investasi dan Ekonomi Digital RI Dinilai Sangat Menjanjikan
"Saya senang perusahaan Belanda sudah memutuskan untuk mengembangkan operasi bisnis juga investasinya di Indonesia. Misalnya Unilever Oleochemical yang akan mengembangkan portofolio
bisnisnya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei Sumatera Utara," kata Airlangga, Rabu (17/11/2021).
Baca juga: Investor Abu Dhabi Berencana Tambah 30 Gerai Hypermarket di RI
Airlangga pun berharap, akan lebih banyak lagi perusahaan asal Belanda ke depan membenamkan modalnya di Indonesia seperti halnya Unilever Oleochemical
Apalagi, kata Airlangga, Indonesia sudah merilis Undang-Undang Cipta Kerja yang salah satu pengaturannya yaitu tentang KEK, di mana akan lebih banyak lagi insentif diberikan untuk KEK di seluruh Indonesia.
Baca juga: Smartfren dan Investor Abu Dhabi Kembangkan Data Center 1.000 Megawatt
“Kami terbuka untuk kedatangan trade mission Belanda ke Indonesia untuk menaikkan kembali perdagangan dan investasi. Pemerintah memberikan insentif seperti tax holiday yang berdasarkan kepada total investasi," kata Airlangga.
"Secara khusus, kami menyarankan investasi di bidang digital seperti data center, kemudian infrastruktur digital, dan industri 4.0 lalu semi-konduktor, karena kami punya industri bahan mentah (tembaga atau nikel) untuk semi-konduktor," sambung Airlangga.
Airlangga juga meminta Belanda dapat memfasilitasi Indonesia - EU CEPA meeting, mengingat hubungan kedua negara yang sudah berlangsung sangat lama.
“Saya percaya keputusan yang cepat dari perundingan Indonesia - EU CEPA akan mengirimkan sinyal kuat ke komunitas internasional, bahwa kerja sama ekonomi akan selalu dikedepankan dan membawa hasil positif bagi kepentingan ekonomi nasional, khususnya dalam masa penuh tantangan seperti saat ini," paparnya.