BPS Catat Mobilitas Penduduk Meningkat di Oktober 2021
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan kenaikan mobilitas penduduk tercermin dari bertambahnya kegiatan di tempat umum
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pergerakan masyarakat mengalami peningkatan di bulan Oktober 2021.
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan kenaikan mobilitas penduduk tercermin dari bertambahnya kegiatan di tempat umum.
"Aktivitas di rumah sudah menurun di mana September angkanya 6,3 persen dan Oktober 5 persen. Artinya pergerakan di tempat umum meningkat," kata Margo saat konferensi pers, Senin (15/11/2021).
Ia menjelaskan, aktivitas di tempat perdagangan dan rekreasi mengalami perbaikan bahkan lebih tinggi daripada kondisi normal mencapai 4,3 persen.
Sementara aktivitas di tempat belanja dan kebutuhan sehari-hari meningkat sebesar 24,6 persen.
"Capaian itu sudah lebih tinggi dari kondisi normal," ujar Margo.
Aktivitas di taman juga mulai lebih tinggi dari kondisi normal.
Baca juga: BPS: Upah Harian Buruh Tani Naik Tipis Oktober 2021
Begitupun tempat transit dan tempat kerja di mana mobilitas masyarakat terlihat mengalami perbaikan.
"Membaiknya mobilitas penduduk akan berpengaruh kepada aktivitas ekonomi. Kita berharap pemulihan ekonomi dapat berjalan sesuai yang direncanakan," tutur Margo.
Ia mengimbau agar BPS di seluruh provinsi tetap menjaga protokol kesehatan dalam menjalankan aktivitasnya.
Hal tersebut mengingat di berbagai negara, seperti Singapura dan Eropa dengan tingkat vaksinasi yang tinggi sedang memasuki gelombang ketiga Covid-19.
"Kita wajib menjaga ke depan sehingga ke depan pemulihan ekonomi bisa dilakukan," ujar Margo.

BPS: Upah Harian Buruh Tani Naik Tipis Oktober 2021
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat upah nominal harian buruh tani nasional pada Oktober 2021 naik tipis sebesar 0,08 persen menjadi Rp 57.009,00 per hari.
“Kalau dikalkulasi dibandingkan dengan September 2021 naik tipis 0,08 persen dari sebelumnya Rp 56.962,00 per hari,” kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers, Senin (15/11/2021).
Margo menuturkan upah riil buruh tani mengalami penurunan sebesar 0,01 persen menjadi Rp 52,875 jika dibandingkan dengan kondisi September 2021.
Baca juga: Ekonomi Berangsur Pulih, BPS Prediksi Inflasi Bakal Naik Tahun Depan
“Kenapa turun? karena indeks konsumsi rumah tangga di Oktober 2021 ini mengalami inflasi 0,10 persen sehingga menyebbakan upah riilnya turun sebesar 0,01 persen,” terang dia.
Margo menjelaskan sebaran upah nominal buruh tani tertinggi terjadi di Provinsi Kalimantan Utara sebesar Rp 72,872 per hari.
Baca juga: BPS: Rekor NTP Oktober Naik Besar, Dua Subsektor Ini Berkontribusi Teringgi
Provinsi dengan kenaikan terendah ada di Yogyakarta Rp 31,991 per hari.
Sementara upah riil buruh bangunan mengalami kenaikan nomial dari Rp 91.226 pada September 2021 menjadi Rp 91.290 per hari.
“Dibandingkan dengan September naik tipis 0,07 persen,” kata Margo lagi.