Selasa, 30 September 2025

Garuda Sepakat Perpanjang Waktu Pelunasan Utang dari Pertamina Selama 3 tahun

Langkah restrukturisasi menjadi sebuah opsi yang paling tepat dan relevan dalam menunjang upaya pemulihan kinerja Garuda.

Penulis: Hari Darmawan
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUN/DANY PERMANA
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra 

Menanggapi wacana penggantian Garuda Indonesia dengan Pelita Air, pengamat penerbangan Arista Atmadjati mengungkapkan, apabila Garuda Indonesia ditutup oleh pemerintah akibat permasalahan keuangan dan akan digantikan oleh Pelita Air maka peluang dan tantangannya akan berbeda.

“Posisi Garuda Indonesia tidak mudah digantikan dengan Pelita Air karena Garuda memiliki sarana prasana yang sangat besar termasuk jumlah pesawat dan rute yang dilayani yang tidak sebanding dengan Pelita Air saat ini. Apalagi, Pelita Air juga belum memiliki citra perusahaan (branding) sebaik Garuda," katanya.

Menurut Arista, perlu waktu bertahun tahun untuk mendatangkan pesawat maupun mengembangkan rute penerbangan internasional.

Untuk ini, Arista menyarankan Pelita Air untuk mengisi slot penerbangan perintis atau feeder di sejumlah pulau di seluruh Indonesia.

Selain mengisi slot penerbangan perintis, Pelita Air juga membuka jasa angkutan barang/kargo dan komoditas perikanan di wilayah Indonesia Timur. Dan Pelita Air juga dapat memaksimalkan bisnis perawatan dan pemeliharaan pesawat.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan