Senin, 6 Oktober 2025

Mengenal 5 Jenis Emas yang Cocok untuk Investasi, Mulai dari Emas Batangan hingga Emas Koin

Nilai emas yang selalu meningkat tiap tahun membuatnya diminati untuk investasi. Terlebih emas tidak mengalami inflasi selayaknya uang.

Penulis: Bunga Pradipta Pertiwi
Editor: Tiara Shelavie
Freepik
Ilustrasi emas coin - Nilai emas yang selalu meningkat tiap tahun membuatnya diminati untuk investasi. 

TRIBUNNEWS.COM - Emas merupakan salah satu jenis logam mulia paling populer di masyarakat.

Nilai emas yang selalu meningkat tiap tahun membuatnya diminati untuk investasi.

Terlebih emas tidak mengalami inflasi selayaknya uang.

Tak banyak yang tahu, ada berbagai jenis investasi emas yang bisa dipilih.

Ada emas batangan, perhiasan, koin, granule hingga yang terbaru adalah emas online.

ilustrasi emas
ilustrasi emas (Bloomberg)

Sebelum membelinya, cek dulu produk-produk emas yang beredar di pasar Indonesia berikut ini:

1. Emas Perhiasan

Pertama ada emas perhiasan.

Perhiasan yang terbuat dari emas sangat mudah ditemui di pasaran.

Tak hanya di pusat perbelanjaan, di pasar tradisional pun biasanya ada toko emas yang menyuguhkan macam-macam perhiasan.

Kamu bisa memilih berbagai model mulai dari kalung, cincin, gelang, atau anting.

Biasanya perhiasan yang dijual didesain dengan tambahan pernak-pernik seperti berlian dan batu permata lainnya.

Emas perhiasan punya dua fungsi, pertama, sebagai perhiasan emas bisa kamu gunakan untuk mempercantik penampilan.

Kedua emas bisa digunakan sebagai instrumen investasi.

Emas perhiasan biasanya tidak dibuat dari emas murni.

Ini karena emas murni atau emas 24 karat terlalu lunak, sehingga mudah tergores dan bengkok.

Jenis perhiasan emas ini tidak ideal untuk dijadikan perhiasan.

Ilustasi - Emas Perhiasan
Ilustasi - Emas Perhiasan

Sebagai perhiasan, emas harus dicampur dengan logam lain yang lebih keras agar dapat mempertahankan bentuknya.

Perhiasan yang terbuat dari emas 18K (75% atau kadar 750) lebih sering ditemukan.

Inilah alasan kenapa kadar emas 18K lebih bagus untuk perhiasan.

Biasanya logam yang dicampur dengan emas ditentukan sesuai dengan warna emas yang diinginkan.

Simak penjelasan tentang logam campuran emas berikut:

  • Emas Kuning

Emas kuning biasanya dicampur dengan tembaga, perak, dan seng.

Ini adalah warna emas paling murni dan yang paling tidak menimbulkan alergi.

Emas kuning juga tidak memerlukan banyak perawatan dibanding warna emas lain.

Perhiasan emas kuning adalah satu-satunya jenis perhiasan emas yang bisa dibuat dengan 100% emas murni.

Orang zaman dulu menyukai perhiasan emas murni, namun saat ini mulai jarang ditemukan.

  • Emas Putih

Banyak yang mengira bahwa emas putih berasal dari emas yang berwarna putih.

Sebenarnya ini adalah salah satu mitos emas putih.

Emas putih juga berasal dari emas murni yang berwarna kuning, dan dicampur dengan perak, seng dan nikel.

Kombinasi ini memberi emas putih daya tahan dan kekuatannya.

Meskipun sudah dicampur dengan logam lain, campuran ini masih memperlihatkan rona kekuningan.

Untuk mendapat kilau putih yang kita kenal, emas putih dilapisi lagi dengan rhodium.

  • Rose Gold

Rose gold adalah warna emas yang makin meningkat popularitasnya akhir-akhir ini.

Campurannya terdiri dari emas murni dan tembaga.

Tembaga adalah alasan kenapa rose gold memiliki rona kemerahan.

Emas ini juga dikenal sebagai "emas merah" atau "emas merah muda."

Semakin tinggi kandungan tembaganya, semakin merona juga warna rose gold.

Harganya juga cenderung lebih terjangkau dibandingkan warna emas lain.

Selain itu, campuran tembaganya membuat emas lebih kuat dan tahan lama dibanding emas lain.

2. Emas Batangan

Seorang pelayan memperlihatkan emas batangan atau logam mulia di Toko Emas Buana, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kota Bandung, Jumat (20/3/2020). Harga logam mulia milik PT Aneka Tambang (Antam) di toko emas ini pada Jumat, 20 Maret 2020 turun Rp 20.000 menjadi Rp 780.000 per gram. Dampak virus corona (Covid-19) tidak berpengaruh besar terhadap harga emas batangan karena harganya setiap hari naik turun, namun di toko emas ini justru berdampak pada omset penjualan yang melorot hingga 50 persen. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Seorang pelayan memperlihatkan emas batangan atau logam mulia di Toko Emas Buana, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kota Bandung, Jumat (20/3/2020).  (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Produk emas selanjutnya adalah emas batangan.

Bedanya, emas batangan punya kadar emas lebih tinggi yang mencapai 24 karat.

Inilah jenis emas yang cocok untuk investasi buat kamu.

Beda dengan kepemilikan perhiasan yang cenderung lebih banyak peminat wanitanya, emas batangan atau logam mulia seperti emas Antam atau emas Pegadaian lebih bersifat umum.

Soal ukuran emas batang pun bervariasi, nih.

Ada yang berukuran 1 gram, 2,5 gram, 5 gram, dan bahkan lebih dari 10 gram bisa kamu dapatkan.

3. Emas Koin

Investasi dalam bentuk emas juga bisa kamu coba dengan membeli emas koin.

Apalagi buat kamu yang berniat naik haji.

Punya koin emas bisa menjadi alternatif untuk ongkos naik haji (ONH).

Tidak bisa kamu pungkiri kalau ONH cenderung mengalami kenaikan tiap tahun.

Nah, kehadiran koin emas bisa kamu gunakan untuk menyiasati kenaikan inflasi yang berdampak pada kenaikan ONH.

4. Emas Granule

Produk emas granule sangat jarang kamu temui di pasar Indonesia.

Pasalnya, bentuknya yang serbuk memang cocok buat para pengrajin emas.

Dengan tekstur berupa serbuk emas, pengrajin emas bisa mengolahnya menjadi produk turunan dengan campuran emas.

Misalnya, perhiasan emas dengan kadar emas yang rendah dan terjangkau untuk semua kalangan.

5. Emas Online

Emas online merupakan jenis emas terbaik untuk investasi lewat media online.

Investasi atau perdagangan emas via online ini memang sudah ada di Indonesia.

Biasanya, keberadaan emas online menjadi satu dengan layanan instrumen keuangan derivatif berupa valuta asing (Forex Trading).

Kamu bisa punya emas, tapi untuk diperdagangkan secara online dengan bantuan para broker.

Perdagangan emas secara online bisa kamu jadikan jalur terbaik tanpa harus punya toko emas, menyimpan fisik emas di rumah, dan risiko penipuan ketika menjual emas secara offline.

(Tribunnews.com)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved