Minggu, 5 Oktober 2025

Menko Perekonomian Sebut Pembangunan Smelter Freeport Gresik Jadi Sejarah Indonesia

Menurut Airlangga, smelter Freeport Indonesia di Gresik akan menjadi yang terbesar di dunia, karena akan mengolah 1,7 juta ton konsentrat

Istimewa
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Presiden Joko Widodo pada acara Ground Breaking KEK Gresik yang berlangsung pada Selasa (12/10) di Kabupaten Gresik, Jawa Timur. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut pembangunan smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kawasan Ekonomi Khusus Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) Gresik, Jawa Timur menjadi sejarah bagi bangsa Indonesia. 

Apalagi, kata Airlangga, selama 40 tahun keuntungan dari produksi yang dihasilkan smelter Freeport telah dinikmati di luar negeri. 

“Itu yang namanya precious meter recovery, investasinya 200 dolar AS, dari emasnya itu bisa 35 ton sampai dengan 54 ton. Jadi pra prabriknya sudah disiapkan di situ," papar Airlangga, Selasa (12/10/2021).

Menurutnya, harga emas pada saat ini 1.700 dolar AS per troy ounce, di mana produksinya 35 ton dengan nilai 1,8 miliar dolar AS dan jika 50 ton mencapai 2,7 miliar dolar AS. 

"Jadi bayangkan selama 40 tahun yang 2 miliar dolar AS rata-rata dinikmati negara lain, apakah 70 persen ke Spanyol maupun ke Jepang. Jadi untuk hari ini menjadi bersejarah karena ini seluruhnya nanti akan diproduksi di Gresik,” papar Airlangga. 

Menurut Airlangga, smelter Freeport Indonesia di Gresik akan menjadi yang terbesar di dunia, karena akan mengolah 1,7 juta ton konsentrat dan akan memproduksi 600 ribu copper.

“Nilai koper sekarang lagi super cycle 9.400 dolar AS per ton. Jadi investasi yang Rp42 triliun atau 3,5 miliar dolar AS, revenue hanya dari Copper saja, itu 5,4 billion dolar AS (Rp76,7 trilun). Tentu ini bagi holding Freeport revenuenya ada di situ, tapi (PT Smelting) cuma dikasih (talling),” paparnya.

Baca juga: Indonesia Harus Punya Industri Smelter Sendiri, Ini Alasannya Menurut Jokowi

Airlangga mengatakan, kehadiran Smelter Freeport di Gresik juga dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 40 ribu orang.

Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan, perusahaan yang 51 persen sahamnya dikuasai BUMN ini akan mampu menampung tenaga kerja dari Jawa Timur.

Terlebih, kata Erick, keuntungan bersih Freeport Indonesia diperkirakan mengalami peningkatan 100 persen di tahun ini menijadi Rp 40 triliun. 

"Sekarang pertumbuhan daripada pendapatan Freeport dibandingkan tahun kemarin dan tahun ini itu meningkat hampir 100 persen, yang tahun kemarin itu Rp50 triliun, tahun ini Desember rencananya Rp105 triliun," ujarnya.

Presiden Jokowi saat melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertema pembangunan smelter PT Freeport Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) atau tepatnya di Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur, Selasa (12/10/2021).
Presiden Jokowi saat melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertema pembangunan smelter PT Freeport Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) atau tepatnya di Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur, Selasa (12/10/2021). (Sekretariat Presiden)

Indonesia Harus Punya Industri Smelter Sendiri

Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan Groundbreaking atau peletakan batu pertama pabrik smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) atau tepatnya di Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur, Selasa, (12/10/2021).

"Dengan mengucap Bismillahirrohmanirrohim Hari ini saya nyatakan dimulai groundbreaking pembangunan smelter PT Freeport Indonesia di kawasan KEK Gresik Provinsi Jawa Timur," kata Presiden.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved