Menperin: Pembinaan IKM Batik Harus Konsisten dan Berkelanjutan
Memperingati Hari Batik Nasional yang jatuh pada 2 Oktober lalu, Kementerian Perindustrian menggelar rangkaian acara menarik untuk para pelaku IKM
Kegiatan-kegiatan ini diharapkan bisa menggairahkan kaum milenial.
Bukan hanya mencintai batik Indonesia, tetapi juga memahami dan mengapresiasi sejarah proses pembuatannya. Karena di tangan mereka lah, masa depan batik Indonesia berada.
Acara Batik Fever Exhibition juga semakin semarak karena setiap akhir pekan pengunjung akan dimanjakan dengan berbagai penawaran menarik.
Seperti mendapatkan masker gratis, berfoto bersama influencer, menikmati musik dan berfoto bersama DJ Para Milenial.
Beberapa karya disainer lokal batik Indonesia juga ikut dihadirkan dalam acara Gelar Batik Nusantara, di Atrium Ashta District.
Seperti Dharma Pertiwi, Bin House, Edward Hutabarat, Danar Hadi, Parang Kencana, Galeri Batik Jawa, Batik Keris, Bi Official, Alun Alun Indonesia.
Termasuk batik para perajin dari berbagai daerah yang selama ini bergabung dalam pameran dan penjualan batik di Rumah Cikatomas - YBI.
Dengan menunjukkan aplikasi Peduli Lindungi, acara ini diharapkan tetap dapat dinikmati tanpa mengabaikan protokol kesehatan.
Setiap jaman memiliki tantangannya sendiri, setiap tantangan sejatinya bisa dilewati.
Kita bisa memilih, apakah hanya akan berdiam diri, atau menjadi bagian dari solusi.
Langkah kita, sekecil apapun itu, akan membawa angin segar dan menghembuskan energi baru untuk industri batik Indonesia.
Terutama dari sisi generasi muda Indonesia. Karena di tangan generasi muda lah, masa depan batik Indonesia berada.
Batik kita hari ini, bisa memberi arti dan mewujudkan mimpi mereka di kemudian hari.