Minggu, 5 Oktober 2025

Rasio Kewirausahaan Masih Rendah, DSC Bangun Entrepeneurship Pesantren Lewat Rangkaian Webinar

Pemerintah mencanangkan target rasio kewirausahaan nasional di 2024 sebesar 3,95 persen dengan pertumbuhan wirausaha baru 4 persen.

Editor: Choirul Arifin
Dok. KemenkopUKM
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Diplomat Success Challenge (DSC) dan NU Circle menggelar serangkaian webinar UMKM mulai 30 Juli hingga September 2021.

Tema besar webinar ini adalah membangun semangat kewirausahaan di kalangan nahdliyin.

Sesi perdana webinar DSC 12 X NU Circle yang berlangsung pada 30 Juli lalu, mengangkat tema Ekonomi Pesantren sebagai Arus Baru Ekonomi Syariah Indonesia.

Menteri Koperasi & UMKM Teten Masduki dalam sambutannya mengatakan, pemerintah mencanangkan target rasio kewirausahaan nasional di 2024 sebesar 3,95 persen dengan pertumbuhan wirausaha baru sebesar 4 persen.

Namun faktanya rasio kewirausahaan Indonesia saat ini baru sekitar 3,47 persen.

“Persentase ini masih relatif rendah jika dibandingkan Thailand, Malaysia,dan Singapura. Karena itu dibutuhkan kolaborasi antara Pemerintah dan swasta dalam mempersiapkan peningkatan kualitas SDM unggul untuk mewujudkan target tersebut,” papar Teten.

Baca juga: Jumlah Pengusaha Minim, Kemendikbudristek Perkuat Program Ekosistem Kewirausahaan

Pemerintah menilai, pondok pesantren mempunyai peluang yang besar untuk mengembangkan kewirausahaan.

Menteri BUMN Erick Thohir dalam sambutannya di webinar tersebut, ekonomi syariah di Indonesia juga memiliki potensi yang sangat besar untuk mendongkrak kemajuan ekonomi nasional.

Baca juga: Rektor Untar: Merdeka Belajar Dorong Kewirausahaan Mahasiswa

Pada triwulan pertama tahun 2021, Indonesia memiliki 31.385 pondok pesantren dengan jumlah santri mencapai 4,29 juta.

Erick menegaskan, potensi tersebut masih bisa dikembangkan lebih maksimal.

Baca juga: Pandemi Jadi Peluang Lahirkan Entrepreneur Baru

“Kita perlu meningkatkan kapasitas talenta di lingkungan pesantren baik dari sisi manajerial, keuangan, digitalisasi, infrastruktur, dan akses pasar. Agar lulusan pesantren siap bersaing baik berwirausaha dan karir,” ungkap Erick Thohir.

Program Inisiator DSC 12, Edric Chandra mengungkapkan, tahun ini pihaknya memperluas segmen audiens berbasis komunitas dan ekonomi keumatan melalui kerja sama dengan menggelar serangkaian webinar bersama NU Circle, LPNU (Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama), Ansor, dan HIPSI (Himpunan Pengusaha Santri Indonesia).

“Tujuannya adalah semakin banyak melahirkan entrepreneur dari komunitas berbasis santri dan Nahdliyin dan membangkitan ekonomi keumatan walau berada di situasi masa pandemi,” jelas Edric.

Bersama dengan TopKarir, seri webinar bersama NU Circle akan melakukan serangkaian aktivitas yang akan berlangsung hingga September mendatang.

Dalam rangkaian kegiatan tersebut DSC akan menghadirkan para pelaku UMKM.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved