Jumat, 3 Oktober 2025

Anak Muda Cocok Berinvestasi di Aset Kripto dan Emas Cocok untuk Investasi Jangka Panjang

Belum menikah dan belum ada tanggungan keluarga, itu adalah saat yang tepat berinvestasi di asset agresif yang memiliki gejolak tinggi seperti bitcoin

Editor: Eko Sutriyanto
PEXELS/WORLDSPECTRUM/Kompas.com
Ilustrasi bitcoin, aset kripto, Cryptocurrency Ethereum. 

Emas Jadi Buruan

Indra Sjuriah co-founder dan CMO IndoGold.id memaparkan alasan mengapa emas selalu menjadi buruan.
“Sifat emas memang tahan inflasi, likuiditas tinggi,  universal dan selalu jadi safe haven.

Itu sebabnya emas selalu jadi pilihan,” ujar petinggi platform jual beli dan titipan emas secara digital itu.

Karyawan menunjukkan emas logam mulia di kantor Pegadaian Cabang Senen, Jakarta Pusat, Selasa (28/7/2020). Seiring dengan naiknya harga emas yang mencapai Rp 1,022 juta per gram pada Selasa (28/7/2020), PT Pegadaian (Persero) mengajak masyarakat untuk melakukan top up atau menambah nilai pinjaman bagi masyarakat yang telah menggadaikan emasnya. Tribunnews/Herudin
Karyawan menunjukkan emas logam mulia di kantor Pegadaian Cabang Senen, Jakarta Pusat, Selasa (28/7/2020). Seiring dengan naiknya harga emas yang mencapai Rp 1,022 juta per gram pada Selasa (28/7/2020), PT Pegadaian (Persero) mengajak masyarakat untuk melakukan top up atau menambah nilai pinjaman bagi masyarakat yang telah menggadaikan emasnya. Tribunnews/Herudin (Tribunnews/Herudin)

Instrument emas pun dipandang Indra cocok bagi instrument pemula.

Alasannya tak lain karena praktis dan mudah dimengerti bahkan bagi investor pemula sekalipun dikenal sejak dahulu.

“Emas gampang dijual, risikonya rendah. Karena risikonya rendah maka imbal hasil tidak seagresif asset investasi lain.

Jadi cocok untuk investasi jangka panjang di atas 5 tahun.

Yang perlu diperhatikan dalam berinvestasi di emas antara lain factor supply and demand, yang dipengaruhi oleh kebutuhan industry perhiasan elektronik, dan hedge fund.

Yang terutama perhatikan social ekonomi politik.

“Apalagi interest rate, berpengaruh sekali terhadap harga emas. Karena saat interest rate naik orang pilih pegang uang karena lebih menguntungkan. Saat interest turun sebaliknya orang pegang emas,” urai Indra.

Indra pun memaparkan strategi berinvestasi di emas.

Pertama tentukan tujuan investasi, kedua lakukan secara rutin dan jangka panjang, minimal 5 tahun.
“Terakhir sesuaikan dengan profil risiko investor, misalnya jika profil kita agresif biasanya investasi di emas hanya 5-10%, bagi yang konservatif bisa 30-40%,” paparnya.  

Last but not least, Natalia Rialucky selaku Chief Strategy Officer TaniHub Group, induk dari TaniFund menguraikan, TaniFund merupakan platform peer-to-peer (P2P) lending khusus sector agrikultur.

Pihaknya menjembatani investor perorangan dengan para petani di seantero Indonesia.

“Singkatnya kita mempertemukan pemilik modal dengan pemilik usaha di sector agrikultur.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved