Anak Muda Cocok Berinvestasi di Aset Kripto dan Emas Cocok untuk Investasi Jangka Panjang
Belum menikah dan belum ada tanggungan keluarga, itu adalah saat yang tepat berinvestasi di asset agresif yang memiliki gejolak tinggi seperti bitcoin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selain emas yang selalu menjadi safe-haven, ada instrument saham, obligasi hingga investasi di kelas aset baru yakni aset kripto seperti Bitcoin dan Ethereum sebagai sarana investasi.
Asset kripto khususnya bitcoin yang memiliki market capitalization besar memberikan imbal hasil sangat besar dalam 5 tahun terakhir.
"Contoh, di tahun 2020 imbal hasil Bitcoin mencapai 300%, dibandingkan emas yang sekitar 30% dalam rentang waktu serupa,” kata Gabriel Rey Founder dan CEO Triv.co.id dalam keterangan tertulis, Senin (23/8/2021).
Bicara tentang investasi di bitcoin, investasi ini cocok dipilih anak muda. Mengapa?
"Jadi selama masih muda jangan takut berinvestasi agresif.
Ketika belum menikah, belum ada tanggungan keluarga, itu adalah saat yang tepat berinvestasi di asset agresif yang memiliki gejolak tinggi seperti asset kripto.
Terbukti asset kripto sejak awal kemunculannya hingga kini terus meningkat,” ujarnya.
Pilihannya pada asset pun kripto pun tidak semata didasarkan pada posisinya sebagai pendiri dan CEO Triv.
Baca juga: Indodax : Bank of America Sediakan Produk Bitcoin Future akibat Banyaknya Permintaan
Terbukti saat ini asset kripto menjadi portfolio yang ‘wajib’ dimiliki oleh hedge fund di AS.
Bahkan sebuah survey di AS memaparkan bahwa 98% investor di AS meminta hedge fund, perusahaan pengelola investasi nasabahnya, mengalokasikan dana kelolaannya setidaknya 7% di asset kripto.
Para biliuner dunia seperti Elon Musk via Tesla,lalu Paul Tudor Jones, Stanley Druckenmiller, Ricardo, Salinas Pliego dan sebagainya yang menempatkan 5-10% investasinya di asset kripto.
“Nah para biliuner yang dikelilingi penasihat keuangan terkemuka turut menempatkan sebagian asetnya di kripto apalagi kita,” paparnya.
Masih di ajang yang sama, inarti Mira Branch Manager PT CGS-CIMB Sekuritas memaparkan, bagi yang berminat investasi saham sebaiknya membaca latar belakang perusahaan yang hendak dikoleksi sahamnya terlebih dulu.
Dirinya pun menganjurkan agar calon investor melihat perkembangan berita terbaru.
“Dari situ kita bisa melihat mana saja perusahaan yang mencetak laba meski pandemi,” urainya.