Selasa, 7 Oktober 2025

Indonesia Jalin Kerja Sama dengan Jepang, Tingkatkan Kualitas SDM Industri Otomotif

Kegiatan tersebut yang menjadi kick-off program SDGs terkait pengembangan SDM industri otomotif di Indonesia

Penulis: Lita Febriani
Editor: Eko Sutriyanto
Ist
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengadakan pertemuan dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (4/5/2021). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perindustrian menjalin kerja sama dengan Jepang untuk meningkatkan dan pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) industri otomotif.

"Kementerian Perindustrian mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Jepang dalam rangka pengembangan kompetensi SDM sektor industri otomotif," tutur Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat acara peresmian kerja sama secara virtual, Selasa (27/7/2021).

Lewat kolaborasi ini diharapkan dapat memacu daya saing dan inovasi industri otomotif di Tanah Air agar semakin kompetitif di kancah global.

Berdasarkan peta jalan Indonesia Making 4.0, industri otomotif merupakan sektor yang mendapat prioritas pengembangan untuk menjadikan Indonesia sebagai bagian dari 10 negara yang memiliki perekonomian terkuat di dunia pada tahun 2020.

Baca juga: Kementerian Keuangan Minta Penyaluran Anggaran Daerah guna Tangani Covid-19 Dipercepat 

Guna mencapai sasaran tersebut, diperlukan ketersediaan SDM terampil dan andal dalam penggunaan teknologi terkini sesuai perkembangan era industri 4.0.

Indonesia memiliki potensi besar, dengan ditopang sebanyak 21 industri kendaraan bermotor roda empat atau lebih, dengan nilai investasi sebesar Rp 71,35 triliun untuk kapasitas produksi sebesar 2,35 juta unit per-tahun.

"Serapan tenaga kerja langsung sebesar 38.000 orang, serta lebih dari 1,5 juta orang yang bekerja di sepanjang rantai nilai industri tersebut," ungkap Menperin.

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BSDMI) Arus Gunawan, menyampaikan wujud nyata sinergi Indonesia-Jepang dalam pengembangan SDM industri otomotif, antara lain adalah kerja sama antara BPSDMI Kemenperin dengan Lexer Reserch Inc dimulai dari penandatanganan Letter of Intent (LoI) tentang Pengembangan Pendidikan Terkait Lean Manufacturing pada Maret 2019 lalu.

Kolaborasi ini dilanjutkan dengan dilaksanakan Simposium Jepang-Indonesia terkait SDM industri pada Desember 2019. 

"Kegiatan tersebut yang menjadi kick-off program SDGs terkait pengembangan SDM industri otomotif di Indonesia, yang didukung penuh oleh pemerintah Jepang melalui pendanaan JICA, yang merupakan hasil kerja sama dengan Kemenperin," terang Arus.

Tahun ini, realisasi kerja sama dilanjutkan dengan pemberian hibah berupa dua set alat peraga bottle cap dan seperangkat peralatan pendukung IT berbentuk server dan laptop dengan total sebanyak 50 unit.

"Alat hibah ini akan dipasang di Politeknik STMI Jakarta dan Pusat Inovasi Digital Industri (PIDI 4.0), termasuk juga dilengkapi aplikasi simulator untuk mendukung pembelajaraan Digital Engineering," ungkap Arus.

Baca juga: RI-Jepang Sepakat Genjot Kualitas SDM Industri Otomotif

Duta Besar Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi, menyebut transformasi industri 4.0 tidak hanya merombak aspek industri, bahkan juga mampu mengubah berbagai aspek dalam kehidupan manusia.

"Indonesia punya pasar dalam negeri yang kuat, dan memiliki banyak talenta dari jumlah sekolah, lembaga pendidikan, dan universitas yang ada, sehingga tersedia pool of talent.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved