Jumat, 3 Oktober 2025

Gunakan BBM Pertamax Series Bantu Perbaiki Kualitas Udara Kota

Masyarakat diajak untuk beralih penuh gunakan bahan bakar minyak RON tinggi, seperti Pertamax Series.

Editor: Choirul Arifin
Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Pengemudi ojek online (ojol) tengah mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (14/4/2020). Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha 

"Karena dengan kualitas baik, secara otomatis mesin kendaraan mencerna dengan baik," kata pemilik bengkel Abadi Motor itu.

Sementara, menurut pakar kendaraan mesin bakar Iman Kartolaksono Reksowardojo, penggendara harus diberikan edukasi penggunaan BBM dengan RON kualitas baik.

"Karena dalam kasus ekstrim bisa merusak mesin, membuat piston berlubang, serta menurunkan efisiensi dan menaikkan emisi gas buang," kata dia ketika dihubungi.

Kebanyakan kasus, kata Iman, BBM RON rendah memang menjadi penyebab knocking.

Secara termodinamika, knocking terjadi karena BBM RON rendah tidak tahan terhadap tekanan atau temperatur tinggi, sehingga BBM bisa terbakar sebelum waktunya untuk dinyalakan api dari busi.

Pemakaian BBM RON rendah juga, lanjut Iman, juga terjadi meski kendaraan dilengkapi dengan artificial intelligence (AI).

Meski pemrograman AI akan membuat mesin lebih fleksibel terhadap kualitas BBM yang dikonsumsi, namun pada dasarnya BBM RON rendah merugikan, terutama dalam jangka panjang.

"Tetapi tetap saja ada batasnya dan konsekuensinya terhadap kinerja yang menurun, efisiensi menurun, dan emisi memburuk," kata Iman yang juga anggota Komite Teknis Bahan Bakar Fosil dan Nabati itu.

Ketua Ikatan Ahli Bahan Bakar Indonesia itu menilai positif kecenderungan meningkatnya konsumsi BBM berkualitas yang dibarengi dengan penurunan konsumsi BBM RON rendah.

"Dan ke depan tentu saja kecenderungan tersebut harus terus ditingkatkan. Sangat menggembirakan. Karena kualitas BBM memang harus meningkat," ungkap Imam.

Peningkatan konsumsi BBM berkualitas belakangan ini cenderung meningkat. Konsumsi Pertamax series dan Dex series berada di atas angka 11 persen. Dan di sisi lain, penggunaan BBM dengan oktan paling rendah berada di bawah 10 persen.

Itu artinya, kata Imam, kesadaran masyarakat sudah terbangun, karena BBM berkualitas tersebut, menurutnya tahan terhadap temperatur dan tekanan tinggi, untuk tidak menyala dengan sendirinya.

"Dengan demikian, pembakaran yang terjadi pada BBM oktan tinggi, hanya berasal dari api busi. Bukan karena temperatur dan tekanan yang tinggi yang berasal bukan dari busi," ujarnya.

Untuk itu, Imam mengingatkan pentingnya menggunakan BBM dengan angka oktan tinggi, tidak hanya bagi kendaraan roda empat, namun juga sepeda motor.

Karena spesifikasi mesin kendaraan keluaran terbaru memang dirancang untuk BBM dengan RON yang tinggi.

"Kalau mesinnya dirancang untuk oktan tinggi maka harus mempergunakan BBM dengan angka oktan tinggi. Jika tidak, maka akan terjadi off-design operation atau operasi mesin di luar perancangan," jelas dia.

Artikel ini tayang di Kontan dengan judul Konsumsi Pertamax Series biar kualitas udara kota makin baik

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved