Penanganan Covid
Menko Airlangga: Usia Kerja Terdampak Pandemi Turun 10 Juta Orang
Pemerintah telah menyiapkan 20 kegiatan yang diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja untuk 1,23 juta rakyat terdampak.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyatakan, melalui program pemulihan ekonomi nasional (PEN), dampak negatif pandemi terhadap ketenagakerjaan juga mulai dapat dikurangi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, bahkan jumlah usia kerja terdampak pandemi berkurang 10 juta orang.
"Penduduk usia kerja yang terdampak pandemi menurun dari 29,12 juta orang pada Agustus 2020 menjadi 19,10 juta orang pada Februari 2021," ujarnya mengutip laman ekon.go.id, Jumat (25/6/2021).
Menurut Airlangga, capaian penurunan dampak ini harus dijaga dan ditingkatkan ke depannya agar ekonomi dapat pulih lebih cepat.
Pemerintah juga telah menyiapkan 20 kegiatan yang diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja untuk 1,23 juta rakyat terdampak.
Baca juga: Menkes Ubah IGD RS Rujukan Covid-19 di Jakarta Jadi Kamar Isolasi
Beberapa proyek padat karya yang diterapkan, antara lain perbaikan tanggul, normalisasi dan pemeliharaan sungai, revitalisasi drainase, perbaikan lereng dan jembatan, bronjong, dan perkerasan bahu.
Baca juga: 27 Asrama Haji Jadi Tempat Isolasi Covid, Pasien Masih Positif Dipulangkan
Selain itu, program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (Pamsimas) atau SPAM perdesaan dan sanitasi perdesaan, serta pembangunan rumah khusus dan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS).
Baca juga: 282 Anak Balita di Jakarta Tertular Covid-19, Kemenkes Sebut Varian Delta Cenderung Jangkiti Anak
Airlangga menambahkan, pemerintah juga menyadari bahwa kalangan pelaku usaha khususnya UMKM memerlukan intervensi kebijakan agar bisa bertahan melewati pandemi ini.
"Untuk itu, pemerintah telah memberikan relaksasi pembayaran pinjaman, subsidi bunga melalui KUR, bantuan modal kerja maupun mendorong pembelian barang dan jasa produksi dalam negeri, serta produk UMKM," pungkasnya.